Endo/Yuta yang menjadi unggulan 4, sebenarnya tampil sempurna di penyisihan grup. Namun, mereka terhenti di perempat final usai dikalahkan ganda Taiwan, Lee Yang/Wang Chi-lin yang kita tahu menjadi kejutan terbesar.
Takeshi Kamura dan Sonoda juga out di perempat final usai kalah dari Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan.
Perihal Kamura, media menyebut Kamura memutuskan pensiun karena sudah menikah. Selama bermain bersama Sonoda, prestasi terbaiknya adalah menjadi finalis Kejuaraan Dunia 2018 dan meraih perunggu Kejuaraan Dunia 2017.
Mengenang rivalitas Endo/Watanabe vs Marcus/Kevin
Sangat beralasan bila mengaitkan mundurnya Endo merupakan buntut dari kegagalan di Olimpiade. Sebab, Endo dan Watanabe merupakan salah satu pasangan yang diunggulkan bisa meraih medali emas Olimpiade yang digelar di negaranya sendiri. Rujukannya, mereka juara All England.
Selain itu, mereka juga satu dari sedikit ganda putra yang punya rekor bagus kala melawan ganda putra ranking 1 dunia asal Indonesia, Marcus Gideon dan Kevin Sanjaya. Sementara kita tahu, Marcus dan Kevin merupakan unggulan 1 di ganda putra Olimpiade.
Kini, mundurnya Endo membuat peta persaingan di sektor ganda putra bulutangkis tidak akan lagi sama. Marcus dan Kevin kehilangan salah satu rival terkuatnya.
Pertemuan Marcus/Kevin dan Endo/Watanabe merupakan salah satu match yang menarik disaksikan dan ditunggu para badminton lovers. Pecinta bulutagkis pasti belum lupa bagaimana duel ketat mereka di final All England 2020.
Menghadapi Marcus/Kevin yang bermain menyerang, Endo/Watanabe memperlihatkan pertahanan yang luar biasa. Ganda Jepang ini unggul 21-18 di game pertama. Marcus/Kevin memenangi game kedua dengan skor 21-12.
Di game ketiga, Endo/Watanabe menang dramatis, 21-19. Itu membuat mereka menjadi ganda putra Jepang pertama yang menjadi juara di turnamen bulutangkis tertua di dunia ini.
Kita juga ingat ketika Endo dan Watanabe membuat Marcus dan Kevin tidak berkutik di final Kejuaraan Asia 2019 silam.