Di panggung bulutangkis, pemain memutuskan gantung raket alias pensiun adalah siklus yang normal. Semua pebulutangkis juga akan gantung raket pada waktunya.
Bahwa, setiap pemain memang punya masanya sendiri-sendiri. Ketika merasa masanya sudah lewat dan usia juga sudah tidak lagi muda sehingga sulit bersaing dengan yang muda-muda, maka pensiun adalah pilihan.
Namun, gantung raket terkadang bisa menjadi tanya besar. Utamanya bila dilakukan secara tiba-tiba. Itu yang terjadi ketika tiga pemain ganda putra Jepang mendadak menyatakan mundur dari timnas.
Ya, kemarin, tiga pemain senior Jepang, Hiroyuki Endo, Takeshi Kamura, dan Keigo Sonoda menyampaikan pensiun dari pertandingan internasional. Berpisah dari olahraga yang telah membesarkan nama mereka.
Bagi saya, kabar itu mengejutkan. Memang, usia mereka sudah tidak muda lagi. Hiroyuki Endo kini sudah berusia 34 tahun. Dia menjadi pasangan sejiwa bagi anak muda bernama Yuta Watanabe (24 tahun). Sementara Kamura dan Sonoda sama-sama berusia 31 tahun. Keduanya kelahiran Februari 1990.
Namun, keduanya sebenarnya masih bisa bersaing di level teratas ganda putra dunia. Faktanya, mereka kini masih berada di peringkat 10 besar ganda putra dunia.
Karenanya, menyoal pensiunnya Endo tersebut, banyak warganet bertanya-tanya, apakah gerangan penyebabnya. Rasa penasaran tersebut terjawab dari kicuan istri Endo di akun Twitternya seperti dikutip dari 360badminton.com.
Istri Endo menulis begini.
"Thank you for your hard work as a national representative! You stayed as an A team member for 13 years. You piled up the endurance day by day. I guess you could do it because you hate to lose. I know you have been going through a lot of things, but you are amazing!".
Merespons pernyataan itu, utamanya dari petikan kalimat "you hate to lose", kita lantas mengaitkan pensiunnya Endo dari bulutangkis dipicu oleh kegagalannya di Olimpiade 2020 lalu.