Satu hal yang patut dibenahi adalah cara bermainnya harus lebih rapi dan mengurangi error sendiri yang berakibat poin untuk lawan. Faktor pembeda pemain top dan pemain biasa ada pada kemampuan mengontrol permainan dan mengeliminir kesalahan sendiri.
Tunggal putri kejutan
Selain tunggal putri utama perebut poin, tim Piala Uber Indonesia juga wajib memiliki pemain tunggal kejutan. Dalam artian tunggal putri ketiga yang siap tampil.
Di babak gugur, ketika pertandingan berjalan ketat, penentuan pemenang terkadang ditentukan di laga kelima.
Umumnya itu adalah pertandingan nomor tunggal. Karenanya, penting untuk memiliki tunggal putri ketiga yang bisa diandalkan dan menjadi penentu kemenangan.
Masih segar dalam ingatan, di perempat final Piala Uber 2018, Indonesia bermain ketat melawan Thailand. Butuh pertandingan kelima karena skor 2-2.
Di laga terakhir, Ruselli bertemu Busanan Ongbumrungphan. Thailand diuntungkan karena Busanan memang punya jam terbang lebih karena terbiasa menghadapi pemain top di turnamen-turnamen BWF Word Tour.
Kekalahan itu harus menjadi pelajaran bagi tim Indonesia. Karenanya, saya berharap agar Putri Kusumawardani masuk dalam tim Piala Uber 2020.
Putri yang kelahiran 20 Juli 2002, kini berusia 19 tahun. Selama ini, Putri KW, begitu dia biasa disapa, kerapkali jadi sorotan warganet seiring kemampuan teknik, semangat bermain, serta penampilannya yang enerjik di lapangan. Dia disebut-sebut sebagai tunggal putri masa depan Indonesia.
Pertengahan Mei 2021 lalu, Putri tampil mengejutkan di turnamen Spain Master. Meski tidak masuk daftar pemain unggul, pemain kelahiran Tangerang ini berhasil menjadi juara. Dia mengalahkan unggulan 3 asal Denmark, Line Christopherse di final.
Putri juga mampu mengalahkan seniornya di Pelatnas, Ruselli Hartawan di babak kedua. Serta menang atas pemain senior Belgia (Lianne Tan) yang jadi unggulan 4 di perempat final.