Mau kerja keras dan pantang menyerah
Siapapun yang melihat bagaimana perjuangan Greysia dan Apriyani di perempat final tadi dari layar televisi, pastinya akan memberi aplaus. Angkat topi. Salut.
Sebab, kemenangan rubber game atas ganda putri China itu bukan hanya tentang adu teknik permainan. Namun, lebih kepada adu kuat mental, kesabaran, dan pantang menyerah.
Bayangkan, sejak awal pertandingan, Greysia dan Apriyani lebih sering tertinggal.
Di game pertama, mereka sempat tertinggal 2-6, 4-7, 6-10, hingga bisa menyamakan skor 10-10. Lantas, di interval kedua, mereka membalik situasi dan menang 21-15.
Di game kedua, memasuki poin kritis, Greysia/Apriyani sempat tertinggal 17-20. Mereka lalu mendapatkan tiga poin beruntun dan memaksakan setting point 20-20. Namun, ganda China bisa menang 22-20. Laga pun berlanjut ke game ketiga.
Di game ketiga, Greysia/Apri sempat unggul jauh dari Du Yue/Li Yinhui. Mereka sempat unggul 17-10. Rasanya mereka bakal bisa menutup game terakhir ini dengan nyaman. Tidak seperti dua game sebelumnya.
Namun, yang terjadi, ganda China justru mampu mendapatkan lima poin beruntun dan mengejar di angka 15-17. Situasi pun jadi menegangkan. Bagaimana jika ganda China bisa menyusul.
Di sinilah Greysia dan Apriyani mampu menunjukkan mental yang kuat dan semangat pantang menyerah. Mereka bisa meredam situasi kebangkitan ganda China. Mereka gantian mendapatkan 3 poin beruntun, 20-15.
Du Yue/Li Yinhui sempat menambah dua poin. Tapi, itulah poin terakhir yang bisa mereka dapatkan. Lantas, sebuah drop shot menyilang Greysia itulah yang mengakhiri pertandingan itu.