Kekalahan di Olimpiade ini juga menjadi bukti bahwa Marcus dan Kevin kerapkali 'tidak direstui semesta' ketika tampil di turnamen besar. Faktaya, selain Olimpiade mereka juga belum mampu jadi juara di Kejuaraan Dunia (BWF World Championship).
Padahal, dalam tiga tahun terakhir, mereka menguasai ranking ganda putra dengan menjuarai turnamen BWF World Tour penting. Seperti All England, China Open, dan Indonesia Open.
Masih ada Hendra/Ahsan yang lolos ke semifinal
Tentu saja, kekalahan Marcus/Kevin itu pahit. Sulit diterima.
Namun, kita masih mendapatkan kabar bagus. Pasangan Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan yang bertanding setelahnya, berhasil lolos ke semifinal.
The Daddies--julukan Hendra/Ahsan lolos ke semifinal usai mengalahkan ganda Jepang, Takeshi Kamura/Keigo Sonoda lewat rubber game. Menang 21-14 di game pertama, mereka kalah 16-21 di game kedua.
Namun, di game ketiga, Hendra dan Ahsan 'meledak'. Mereka unggul cepat 8-0. Bahkan terus menjaga keunggulan 10 poin. Hinga akhirnya menang 21-9 dan lolos ke semifinal.
Melihat permainan Hendra/Ahsan yang tampil menyerang, jeli dalam menempatkan shutlecock di ruang kosong dan sulit dijangkau serta cekatan melakukan sergapan shutlecok di depan net, kita seperti melihat penampilan yang hilang dari Marcus/Kevin di pertandingan sebelumnya.
Boleh jadi, faktor pengalaman karena sudah tiga kali ini tampil di Olimpiade, membuat Hendra dan Ahsan lebih bisa mengatasi tekanan dibandingkankan Marcus dan Kevin.
Kini, kita tinggal berharap Hendra/Ahsan bisa bablas sampai ke final. Sebelumnya, kita berharap Hendra/Ahsan dan Marcus/Kevin bisa lolos ke final sehingga medali emas ganda putra dipastikan akan menjadi milik Indonesia.
Harapan itu sempat muncul karena keduanya sama-sama menjadi juara grup sehingga terhindar dari kemungkinan bertemu di babak perempat final maupun semifinal.