Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Sukses Presentasi, "Content is King" tapi Jangan Lupa "Ratunya"

18 Juli 2021   19:05 Diperbarui: 18 Juli 2021   19:12 414
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pernah juga mengikuti workshop kecil perihal kehumasan. Ada seorang narasumber yang materi presentasinya terus saya ingat. Utamanya caranya mengawali presentasi.

Dia bertanya. Pertanyaannya begini: "Sebagai orang yang bekerja di kehumasan, ketika membaca koran, berita (halaman) apa yang pertama Anda baca?".

Dari pertanyaan sederhana itu, audiens merasa tergoda untuk menjawab. Termasuk saya.

Lantas, ketika satu demi satu menjawab sesuai dengan yang biasa mereka lakukan, si pemateri lantas memberikan jawaban. Perihal halaman apa yang pertama kali dilihat orang yang bekerja di kehumasan.

Dari lead presentasi berupa pertanyaan itu, dia telah berhasil mendapatkan atensi semua orang.

Nah, dari beberapa contoh itu, jelas bahwa dalam presetasi, materi itu yang utama. Konten itu raja. Karenanya, siapkan materi yang oke. Kemas yang menarik. Tidak kalah penting, pikirkan bagaimana cara mengawali presentasi itu.

Bukan hanya konten, jangan lupakan 'ratunya'

Meski konten itu raja, tetapi dalam presentasi, dia tidak berdiri sendiri. Maksudnya, untuk sukses dalam presentasi, bukan hanya tentang konten semata. Tapi, ada pendampingnya.

Siapa pendampingnya?

Bagaimanapun, konten yang bagus itu benda mati. Tidak hidup. Konten bagus itu hanya akan menjadi bagus bila disampaikan oleh pemateri yang bisa menghidupkannya.

Sebuah konten bagus (semisal meminta dibuatkan ahli) hanya menjadi pajangan bila tidak bisa disampaikan dengan cara asyik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun