Pernah juga mengikuti workshop kecil perihal kehumasan. Ada seorang narasumber yang materi presentasinya terus saya ingat. Utamanya caranya mengawali presentasi.
Dia bertanya. Pertanyaannya begini: "Sebagai orang yang bekerja di kehumasan, ketika membaca koran, berita (halaman) apa yang pertama Anda baca?".
Dari pertanyaan sederhana itu, audiens merasa tergoda untuk menjawab. Termasuk saya.
Lantas, ketika satu demi satu menjawab sesuai dengan yang biasa mereka lakukan, si pemateri lantas memberikan jawaban. Perihal halaman apa yang pertama kali dilihat orang yang bekerja di kehumasan.
Dari lead presentasi berupa pertanyaan itu, dia telah berhasil mendapatkan atensi semua orang.
Nah, dari beberapa contoh itu, jelas bahwa dalam presetasi, materi itu yang utama. Konten itu raja. Karenanya, siapkan materi yang oke. Kemas yang menarik. Tidak kalah penting, pikirkan bagaimana cara mengawali presentasi itu.
Bukan hanya konten, jangan lupakan 'ratunya'
Meski konten itu raja, tetapi dalam presentasi, dia tidak berdiri sendiri. Maksudnya, untuk sukses dalam presentasi, bukan hanya tentang konten semata. Tapi, ada pendampingnya.
Siapa pendampingnya?
Bagaimanapun, konten yang bagus itu benda mati. Tidak hidup. Konten bagus itu hanya akan menjadi bagus bila disampaikan oleh pemateri yang bisa menghidupkannya.
Sebuah konten bagus (semisal meminta dibuatkan ahli) hanya menjadi pajangan bila tidak bisa disampaikan dengan cara asyik.