Bagi saya, konteks tabah ini levelnya lebih di atas sabar. Tabah ini konotasinya cobaan dan kesulitan yang dihadapi berkali-kali. Seolah tak pernah usai.
Messi pernah mengalami itu. Bahkan, ketika usianya masih belia. Bersama Argentina, dia pernah mengalami serangkaian kegagalan. Ketabahannya diuji.
Gelar Copa America 2021 itu merupakan rangkuman dari perjuangan panjang berdarah-darah Messi yang akhirnya bisa mempersembahkan piala untuk negaranya, Argentina.
Sejak itulah, kegagalan demi kegagalan mengakrabi Messi.
Di Piala Dunia 2006 itu, Messi dkk kalah adu penalti melawan Jerman di perempat final. Bak deja vu, situasi berulang di Piala Dunia 2010. Argentina kembali kalah dari Jerman di perempat final. Kalah telak, 0-4.
Namun, yang menyesakkan adalah kekalahan di final Piala Dunia 2014. Lagi-lagi dari Jerman. Messi yang sudah sangat dekat meraih piala dunia, hanya bisa merana ketika Jerman mencetak gol di masa perpanjangan waktu.
Perihal merananya Messi ini, ada sebuah foto viral hasil jepretan seorang fotografer yang mengabadikan Messi tampak memandang trofi Piala Dunia dengan penuh harap tanpa bisa mengangkatnya. Foto itu menjadi foto olahraga terbaik di tahun itu.
Di Copa America, sejak main di edisi tahun 2007, Messi berkali-kali sudah sangat dekat untuk meraih trofi. Dia membawa Argentina tiga kali ke final 2007, 2015, dan 2016. Tapi, semuanya berakhir pahit.
Yang paling pahit adalah final Copa America 2016 ketika Argentina kalah adu penalti dari Chile. Messi yang jadi penendang penalti pertama, gagal menjalankan tugasnya. Tendangannya melangit.
Toh, Messi belum kapok. Dia tetap mau bangkit meski berkali-kali jatuh. Dia tetap percaya, dirinya bisa memberikan Argentina sebuah kebanggaan. Bukan hanya Barcelona yang sudah bolak-balik dia baw menjadi juara.