Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Final, Italia Punya 3 Keuntungan yang Tak Dimiliki Inggris

9 Juli 2021   15:56 Diperbarui: 10 Juli 2021   04:34 7257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Skuad Italia saat merayakan kemenangan atas Austria pada 16 besar Euro 2020 di Stadion Wembley, London, Minggu (27/6/2021) dini hari WIB.| Sumber: AFP/BEN STANSALL via Kompas.com

Alasan ketiga, seperti yang dikatakan Conte, Italia memang menang pengalaman daripada Inggris. Italia punya pemain yang pernah merasakan atmosfer final Piala Eropa.

Dua bek tengah Italia, Leonardo Bonucci (34 tahun) dan Giorgio Chiellini (36 tahun) ikut tampil di final Piala Eropa 2012. Meski, Italia kalah telak dari Spanyol di final tersebut.

Pengalaman Bonucci dan Chiellini yang pernah tampil di final itu akan berguna bagi Italia. Tidak hanya dalam mengatasi pressure laga final sehingga tidak demam panggung. Tapi, mereka juga bisa ngemong rekan-rekan setimnya yang masih muda dan baru bermain di Piala Eropa.

Meski tidak muda lagi, keduanya masih sulit dilewati. Faktanya, Italia baru kemasukan tiga gol. Satu di antaranya dari titik penalti saat melawan Belgia.

Setelah mampu meredam pemain-pemain seperti Burak Yilmaz, Xerdan Shaqiri, Gareth Bale, Kevin de Bruyne, Romelu Lukaku hingga Alvaro Morata, di final nanti ketangguhan mereka bakal diuji oleh Harry Kane dan Raheem Sterling.

"Ini akan menjadi duel yang sengit. Saya ingat, kami pernah bermain melawannya di Turin. Dia (Kane) membuat saya terkesan. Dia tahu bagaimana bermain deep dan lepas dari kawalan lawan. Dia bisa mencetak gol dengan kepala, jarak jauh dan dari dekat gawang," ujar Chiellini tentang duelnya melawan Kane nanti.

Toh, terlepas lebih berpengalaman tampil di final, Italia tidak selalu bernasib bagus di final Piala Eropa.

Faktanya, dari tiga kali ke final, hanya sekali mereka juara. Yakni di final pertama tahun 1968.

Lantas, Gli Azzurri bernasib apes di final Euro 2000. Unggul lebih dulu Marco Delvecchio, Prancis bisa menyamakan skor 1-1 di menit ke-94 lewat Sylvain Wiltord. Lantas, Italia kalah 1-2 lewat aturan golden goal.

Maksudnya, bila di masa perpanjangan waktu ada tim yang mencetak gol, laga bakal langsung selesai. Jadi tidak menunggu 2x15 seperti sekarang. Prancis mencetak gol kemenangan di masa extra time lewat David Trezeguet.

Lalu, di final Euro 2012, Italia di luar dugaan kalah telak 0-4 dari Spanyol. Beberapa pemain Italia seperti Mario Balotelli sampai menangis usai laga. Perihal final Euro 2012 ini, saya menulisnya Mengenang Dominasi Spanyol di Final Euro 2012, Kini Italia Punya "Faktor X"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun