Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

"Ngeri-ngeri Sedap" Bila Inggris Harus Melakoni Adu Penalti

7 Juli 2021   16:39 Diperbarui: 8 Juli 2021   03:51 2119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Momen paling ikonik dari adu penalti ini adalah sepakan Andrea Pirlo ala Panenka yang mengecoh kiper Inggris, Joe Hart.

Tiga kali kalah di babak adu penalti itu menjadi penegas bahwa Inggris selalu bernasib buruk meski punya penendang penalti yang oke. Adu penalti seolah menjadi momok bagi Inggris.

Denmark bisa mengejutkan

Toh, keliru besar bila menganggap Inggris sudah pasti lolos ke final. Seolah-olah Denmark hanyalah lawan yang mudah.

Padahal, Denmark tentu tidak datang ke Stadion Wembley untuk berlibur. Mereka tidak akan mempersilahkan begitu saja Inggris yang lolos ke final.

Salah besar bila menganggap Denmark bakal bernasib seperti Ukraina yang gawangnya dengan mudah dibobol Inggris.

Ingat, meski tidak diunggulkan, tapi Denmark tahu caranya mengatasi laga semifinal. Faktanya, mereka pernah lolos ke final dan akhirnya juara di Euro 1992.

Bahkan, perjalanan Denmark di Euro 2020 ini mirip dengan Euro 1992 silam di Swedia. Kala itu, Denmark tertatih-tatih di awal turnamen. Nyaris tersingkir. Lalu menang di pertandingan terakhir untuk lolos ke babak gugur.

Lantas, menang adu penalti 5-4 (2-2) atas Belanda di semifinal. Kala itu, karena peserta Euro hanya 8 tim, empat tim dari fase grup (juara dan runner-up grup) langsung tampil di semifial.

Jelas, kenangan juara Euro 1992 itu akan memotivasi Denmark. Utamana kiper Kasper Schmeichel yang ingin menyamai rekor bapaknya, Peter Schmeichel yang menjadi bagian tim juara 1992 itu.

Satu lagi, Denmark punya beberapa pemain yang sangat mengenal gaya main pemain-pemain Inggris. Beberapa pilar Denmark bermain di Liga Premie Inggris.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun