"Saya ingat, Jerman beberapa kali tersingkir di semifinal sebelum akhirnya bisa ke final. Itu yang menjadi target kami sekarang. Ini bagian perjalanan yang harus kami jalani," ujar Southgate dikutip dari uefa.com.
Inggris dihantui adu penalti
Namun, Southgate harus waspada bila ternyata laga nanti tidak berakhir seperti melawan Jerman apalagi Ukraina. Sebab, Denmark pasti akan bermain ngeyel. Ngotot.
Kengeyelan Denmark itu bukan tidak mungkin membuat laga berjalan alot. Laga yang bakal dipimpin wasit Dany Makkelie dari Belanda ini bisa saja berlanjut ke masa perpanjangan waktu bila skor berakhir imbang.
Dan, di masa perpanjangan waktu, apapun bisa terjadi. Termasuk bila penentuan pemenang harus diakhiri dengan adu penalti. Momen ini yang harus diwaspadai Inggris.
Sebab, fakta menunjukkan, di lima edisi terakhir Piala Eropa, ketika empat kali Inggris tersingkir di babak gugur, tiga di antaranya kalah adu penalti.
Ya, sepanjang cerita di Piala Eropa, Inggris tidak pernah menang dalam adu penalti. Itu dimulai di semifinal Piala Eropa 1996 ketika melawan Jerman.
Adu penalti (setelah bermain 1-1) di Wembley itu berakhir 5-6 untuk Jerman. Dan, penenang terakhir yang membuat Inggris kalah adalah Gareth Southgate.
Adu penalti yang jahanam itu kembali dirasakan Inggris di Euro 2004 di Portugal. Inggris tersingkir di perempat final usai kalah adu penalti 5-6 (2-2) dari tuan rumah Portugal.
Salah satu momen yang dikenang dari adu penalti ini adalah sepakan David Beckham sebagai penenang pertama yang melangit. Bola sepakannya melambung di atas gawang.
Terakhir, Inggris kembali bertemu nestapa adu penalti di Piala Eropa 2012. Inggris bersua Italia di perempat final di Kyiv, Ukraina. Laga berakhir 0-0. Lalu, Inggris kalah adu penalti 2-4.