Bedanya, kali ini, Luis Enrique kurang memiliki gelandang yang bisa mencetak gol. Busquest, Koke, dan Pedri memang bagus dalam urusan mengatur serangan. Tapi, mereka bukan tipikal penyelesai.
Dan itu menjadi bumerang bagi Spanyol. Ketidakmampuan mencetak beberapa gol meski menguasai permainan, membuat Spanyol 'dihukum' saat adu penalti. Italia tampak lebih siap.
"Kami sudah melakukan yang terbaik yang bisa kami lakukan. Kami memenangi, cepat menutup ruang ketika kehilangan bola," ujar Sergio Busquets dikutip dari uefa.com.
Bagi Busquets, Spanyol-lah pemenang sesungguhnya di pertandingan ini. Pemain Barcelona ini menyebut, semua orang mungkin menggunggulkan Italia sebagai favorit pemenang.
"Tapi, kami menunjukkan lebih superior dibanding mereka. Kami tim yang mendominasi di pertandingan ini. Tapi, sepak bola terkadang seperti ini. Yang bisa kami lakukan sekarang hanyalah memberi selamat untuk Italia," sambung pemain yang sudah membela Spanyol sejak Euro 2012 ini.
Meski gagal ke final, Spanyol tidak perlu patah hati. Luis Enrique telah menunjukkan kepada dunia, Spanyol punya tim potensial yang berisikan pemain-pemain muda.Â
Spanyol yang di Euro 2020 awalnya diremehkan, ternyata tampil dashyat. Semesta saja yang tidak memihak mereka bablas ke final. Tapi, bukan tidak mungkin, Spanyol akan 'meledak' di Piala Dunia 2022 dan Piala Eropa mendatang. Salam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H