Kita tahu, Euro 2012 itu digelar di Polandia dan Ukraina. Italia dan Spanyol memainkan fase grup di Polandia.
Nah, di babak perempat final (kala itu belum ada babak 16 besar karena kontestan Euro masih 16 tim), Italia memainkan laga melawan Inggris di Kyiv, Ukraina.
Lalu, di semifinal, Italia melawan Jerman di Warsawa, Polandia. Kemudian, kembali ke Kyiv untuk memainkan final hanya dengan jeda recovery dua hari.
Sementara Spanyol beruntung karena laga perempat final melawan Prancis dan semifinal melawan Portugal, keduanya dimainkan di Donetsk, Ukraina. Lalu tampil di final yang digelar di Kiev yang juga berada d Ukraina.
Artinya, pemain-pemain Spanyol tetap berada di Ukraina. Mereka tidak perlu wara-wiri melalui jalur penerbangan seperti pemain-pemain Italia dari Ukraina ke Polandia dan ke Ukraina lagi yang tentu saja menguras stamina.
Itu analisis yang entah berpengaruh atau tidak pada penampilan Italia di final. Namun, orang jelas lebih mengenang dominasi Spanyol di final Euro 2012 itu tanpa tahu apa yang terjadi "di balik layar".
Italia vs Spanyol di semifinal Euro 2020, Italia punya "faktor x"
Toh, empat tahun kemudian, di Euro 2016 di Prancis, Italia mampu revans (membalas kekalahan) atas Spanyol. Meski bukan di final, tapi di babak 16 besar. Italia mengalahkan Spanyol 2-0.
Di laga tersebut, Italia yang dilatih Antonio Conte memainkan lima pemain alumni final Euro 2012. Yakni kiper Gianluigi Buffon, trio bek Leonardo Bonucci, Andrea Barzagli, dan Chiellini. Plus Thiago Motta yang dimainkan di babak kedua.
Sementara Spanyol yang dilatih Vicente del Bosque, tidak lagi diperkuat Xavi Hernandez, Xabi Alonso, Arbeloa, juga Casillas.
Lalu, bagaimana dengan perjumpaan Italia melawan Spanyol di semifinal Euro 2020 yang digelar Rabu (7/7) dini hari nanti?