"Austria selangkah di atas dibanding tiga tim yang sudah kami hadapi. Mereka bermain sepak bola dengan cara Jerman. Agresif, tempo tinggi, forward pressure, dan serangan balik. Mereka juga punya kemampuan fisik dan kebugaran untuk bermain bagus," ujar Bonucci dikutip dari uefa.com.
Punya pemain yang bermain di Liga Super China
Menariknya, meski didominasi pemain-pemain yang bermain di Bundesliga, Austria juga memiliki satu pemain yang bermain di kompetisi sepak bola Asia.
Penyerang Austria, Marko Arnautovic tercatat bermain di Chinese Super League di klub Shanghai SIPG. Penyerang berusia 32 tahun ini bermain di Liga Super China sejak 2019 dan sudah mencetak 19 gol dari 33 penampilan.
Di Euro 2020, Arnautovic sudah mencetak satu gol saat Austria menang 3-1 atas Macedonia Utara di laga pertama Grup C. Namun, dia lantas diskorsing dilarang bermain melawan Belanda di laga kedua karena selebrasi rasis.
Itu menjadi penegas predikat "the bad boy of Austrian Football". Meski begitu, dia tampil 90 menit kala Austria mengalahkan Ukraina di laga terakhir.
Melawan Italia, Arnautovic yang berpengalaman main di Liga Belanda, Liga Serie A Italia, Bundesliga, dan Premier League Inggris, rasanya bakal kembali diandalkan Austria.
Baru kali ini lolos ke babak 16 besar di Euro
Turnamen Euro 2020 menjadi pencapaian baru bagi Timnas Euro. Di penampilan ketiga mereka di Piala Eropa, ini merupakan untuk kali pertama, Austria mampu lolos dari fase grup dan akan tampil di babak 16 besar.
Sebelumnya, dalam dua kali penampilan di Euro, Austria hanya menjadi 'penggembira'. Mereka langsung tersingkir di fase grup. Termasuk ketika mereka menjadi tuan rumah bersama Swiss di Euro 2008.
Kala itu, Austria yang berada di Grup B bersama Kroasia, Jerman, dan Polandia, hanya mampu finish di peringkat ketiga dengan raihan 1 poin. Mereka tidak pernah menang di tiga laga. Kalah dari Kroasia dan Jerman serta bermain imbang dengan Polandia.