Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Sudah Lolos, Inggris Pilih Bertemu Siapa di Babak 16 Besar?

22 Juni 2021   13:14 Diperbarui: 22 Juni 2021   17:57 213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemain-pemain Inggris berlatih jelang menghdapi Rep.Ceko di pertandingan terakhir Grup D di Euro 2020, Rabu (22/6) dini hari nanti/Foto: The Guardian/Getty Images

Andai sampean (Anda) jadi Pelatih Inggris, Gareth Southgate,  apa yang akan Anda instruksikan kepada para pemain saat Inggris menghadapi Rep.Ceko di pertandingan terakhir Grup D di Euro 2020, Rabu (23/6) dini hari nanti.

Gambarannya begini.

Merujuk hasil pertandingan di Grup B dan C semalam dan dini hari tadi, Inggris dan Ceko sudah memastikan lolos ke babak 16 besar. Paling jelek lolos lewat jalur peringkat tiga terbaik.

Selain juara grup dan runner-up, akan ada empat tim dari enam grup yang bakal lolos lewat jalur ini.

Dengan  dua tim peringkat tiga di Grup B (Finlandia) dan Grup C (Ukraina) hanya mengemas tiga poin, maka Inggris dan Ceko yang sama-sama mengoleksi 4 poin, sudah aman.

Nah, laga di Stadion Wembley nanti hanya tentang siapa yang mau finish di peringkat pertama dan mau menjadi peringkat kedua. Mau main aman atau main ngeyel. Semua ada risikonya.

Bila kedua tim bermain imbang, maka Inggris akan lolos sebagai runner-up Grup D. Rep.Ceko jadi juara grup dengan sama-sama meraih 5 poin. Tapi, Inggris bakal kalah selisih gol.

Tetapi, jika hanya bermain aman demi mengejar hasil imbang itu, apalagi bila tidak bisa mencetak gol, Southgate harus siap bila dirinya kembali dihujat seperti saat Inggris bermain 0-0 dengan Skotlandia di laga kedua 18 Juni lalu.

Kala itu, kolom komentar di akun Instagram media ternama seperti ESPN, Sky Sports, dan akun resmi Euro2020, dipenuhi komentar-komentar pedas dari fan Inggris yang kecewa dengan permainan timnya.

Mereka kompak menyebut Inggris di bawah Southgate bermain membosankan. Boring. Lantas mempertanyakan kapasitas Inggris bisa juara bila bermain seperti itu.

Selain siap dicemooh, bila hanya menjadi runner-up, Inggris akan 'terusir' dari Wembley.

Mereka akan memainkan laga 16 besar di Kopenhagen, Denmark. Lawannya adalah runner up Grup E yang masih belum jelas. Bisa Swedia, Slovakia, Spanyol, maupun Polandia.

Karenanya, merujuk gambaran itu, fan Inggris yang bakal memadati Stadion Wembley ataupun menonton lewat layar kaca, rasanya bakal berharap Tim Tiga Singa bisa menutup fase penyisihan grup dengan kemenangan.

Sebab, bila bisa menjadi juara Grup D, Inggris akan tetap tampil di Stadion Wembley pada babak 16 besar nanti.

Masalahnya, bila memutuskan bermain ngeyel demi memburu menang dan menjadi juara grup, Inggris berpotensi menghadapi tim kuat di babak 16 besar.

Sebab, menurut alur road to final, juara Grup D akan menghadapi runner-up Grup F. Berarti, calon lawan Inggris bisa Prancis, Portugal, Jerman, atau bahkan Hungaria.

Pilihan dilematis, Southgate pilih mana?

Itulah situasi rumit yang bakal dihadapi Southgate saat Inggris bersua Rep.Ceko di pertandingan terakhir Grup D Euro 2020, Selasa (22/6) malam. Dilematis.

Memang, bila ingin melangkah jauh di turnamen ini, seorang pelatih harus jeli melihat peluang timnya. Termasuk melihat kemungkinan lawan mereka di babak berikutnya.

Di atas kertas, bila Inggris menjadi runner-up dan menghadapi tim dari Grup E, jelas lebih ringan dibanding menghadapi tim dari Grup F bila mereka jadi juara grup.

Masalahnya, itu hanya gambaran di atas kertas. Di atas lapangan Euro 2020, penampilan Inggris tidak istimewa. Lha wong mereka hanya mencetak 1 gol dalam 2 pertandingan. Pemain-pemain Inggris belum bisa 'meledak'.

Karenanya, bilapun lebih memilih menjadi ruuner-up demi bersua tim 'lemah' dari Grup E, tidak ada jaminan Inggris bakal bisa menang dengan permainan mereka di laga sebelumnya.

Sebagai salah satu penikmat Euro yang berharap Inggris bisa melangkah jauh, saya malah berharap Inggris bermain gagah berani di pertandingan terakhir melawan Rep.Ceko.

Harry Kane dan kawan-kawan harus bermain untuk menang. Bukan mengincar imbang. Menang lantas mengakhiri penyisihan sebagai juara Grup D.

Lalu, bagaimana bila menghadapi tim kuat di babak 16 besar?

Tak masalah. Bila Inggris memang berkoar bahwa Euro kali ini merupakan momen "It's coming home" (baca juara), seharusnya mereka siap bertemu siapa saja di babak gugur.

Bila Southgate memang percaya diri dengan kekuatan timnya, dia main untuk menang. Tak perlu 'main pura-pura' di lapangan demi pilih-pilih lawan.

Toh, penyebutan melawan tim lemah dan tim kuat itu sejatinya hanya di atas kertas. Di lapangan, bisa berlaku sebaliknya. Tim yang diremehkan bisa tampil ganas.

Kabar terkini dan head to head kedua tim

Southgate mendapatkan kabar bagus jelang Inggris menghadapi Ceko. Bek tengah Harry Maguire dilaporkan dalam kondisi bugar dan siap tampil. Begitu juga gelandang senior, Jordan Henderson.

Merujuk kabar itu, Southgate diyakini bakal mengubah susunan starting XI nya. Maguire bisa masuk mengisi posisi Tyrone Mings. Lalu Kieran Trippier yang dicadangkan saat melawan Skotlandiam juga siap dimainkan.

Yang menarik adalah utak-atik di lini tengah. Seiring penampilan melempem Rahee, Sterling saat melawan Skotlandia, media-media Inggris menyebut Jack Grealish bakal dimainkan. Begitu Jadon Sancho untuk kali pertama.

Apalagi, Southgate sebelumnya dituding fan Inggris sebagai pelatih yang miskin kreativitas dan konservatif. Itu karena Inggris baru mencetak 1 gol di dua pertandingan.

Padahal, Inggris punya pemain-pemain yang bagus dan mencetak banyak gol di klub. Utamanya Harry Kane. Striker yang menjadi top skor Liga Inggris 2020/21 dengan 23 gol ini belum mencetak gol di Euro 2020.

Pertemuan Inggris dan Ceko tidak asing bagi kedua tim. Sebab, kedua tim bertemu di babak kualifikasi Euro 2020. Hasilnya, Inggris menang 5-0 di London pada Maret 2019. Ceko lantas menang 2-1 di Praha pada Oktober 2019.

Dalam wawancara dengan uefa.com, Southgate menyebut hasil akhir di pertemuan di Praha itu lebih relevan untuk mencerminkan kekuatan kedua tim sekarang.

"Ceko kini tim yang berbeda dari yang dulu kami kalahkan di Wembley. Kami tahu kualitas mereka," sebut Southgate.

Barisan pertahanan Inggris layak mewaspadai penyerang Ceko, Patrik Schick yang kini telah mengemas 3 gol. Penyerang berusia 25 tahun ini berpeluang menjadi top skor.

"Kami ingin menang. Jadi, kami akan bersiap sebaik mungkin," ujar Schick yang musim lalu main di kub Jerman, Bayer Leverkusen.

Jadi, menurut penerawangan sampean, Inggris bakal main ngeyel memburu menang atas Ceko demi menjadi juara grup. Ataukah hanya bermain aman agar tetap lolos sebagai runner-up demi menghindari pertemuan dengan tim kuat di babak 16 besar.

Selamat menunggu. Salam.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun