Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Karena Mancini Berani, Dunia Kini Mengenal Pesona Para "Newbie" Italia

21 Juni 2021   09:37 Diperbarui: 21 Juni 2021   13:05 724
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemain Italia, Matteo Pessina merayakan gol bersama rekan-rekan seniornya di bench. Italia mengalahkan Wales 1-0 pada laga terakhir fase grup A, Minggu (20/6) malam/Foto: www.archysport.com


Pelatih Italia, Roberto Mancini memang sosok yang menyenangkan. Setidaknya di mata pemain-pemain Italia.

Dia ingin semua pemain yang dibawanya ke Euro 2020, merasakan menit bermain. Turun ke lapangan dan tampil di Euro 2020.

Mancini tidak mau seperti pelatih tim-tim lainnya yang hanya memainkan pemain-pemain itu saja di setiap pertandingan. Seolah tidak percaya dengan pemain lainnya.

Bukankah itu terjadi di beberapa tim kontestan Euro 2020?

Ada cukup banyak pemain yang hingga pertandingan kedua fase grup, belum pernah dimainkan oleh pelatihnya. Mereka dibawa ke Euro, tapi tidak bermain. Hanya duduk manis di bangku cadangan.

Padahal, ketika pemain sudah dipanggil tim nasional, itu artinya dia sudah 'memenuhi syarat' untuk berjuang bagi negaranya di lapangan. Mereka siap dimainkan. Tinggal pelatih mau percaya atau tidak memainkan mereka.

Mancini menurunkan pemain-pemain cadangan kala melawan Wales

Percaya kepada semua pemain di timnya itulah yang ditunjukkan Roberto Mancini saat Italia melawan Wales di Stadion Olimpico pada pertandingan terakhir penyisihan Grup A, Minggu (20/6) malam.

Mancini berani 'melanggar' filosofi yang diagungkan di sepak bola: 'dont change the winning team'. Dia berani melakukan bongkar pasang starting XI dari the winning team yang mengalahkan Turki dan Swiss di laga sebelumnya.

Hanya tiga pemain yang tetap dimainkan sejak awal laga. Yakni kiper Gianluigi Donnarumma, bek Leonardo Bonucci yang jadi kapten tim dan Jorginho sebagai gelandang bertahan.

Selebihnya, Mancini memasukkan delapan pemain baru sebagai pemain inti. Mayoritas anak-anak muda di bawah 25 tahun. Bilapun di atas 25 tahun, mereka termasuk newbie karena baru bermain di Euro tahun ini.

Mancini memainkan Alessandro Bastoni (22 tahun) sebagai tandem Bonucci di pertahanan. Lalu ada Rafael Toloi (bek kanan) dan Emerson (bek kiri).

Di tengah, Marco Verratti bermain untuk kali pertama bersama Matteo Pessina (24 tahun) untuk menemani Jorginho.

Di lini depan, Mancini mengistirahatkan trio penyerangnya, Lorenzo Insigne, Domenico Berardi, dan Ciro Immobile. 

Sebagai pengganti, dia memainkan si pemilik nomor 9, Andrea Belotti bersama dua penyerang sayap asal Juventus, Federico Chiesa (23 tahun) dan Federico Bernardeschi.

Yang terjadi, Italia tetap tampil solid meski bermaterikan pemain-pemain 'lapis dua'. Wales yang turun dengan pemain inti termasuk Gareth Bale, Aaron Ramsey, dan Joe Allen, kesulitan menembus pertahanan Italia.

Di menit ke-39, Italia unggul. Pessina yang lepas dari kawalan pemain-pemain Wales, berhasil meneruskan tendangan bebas Verratti menjadi gol.

Di babak kedua, Mancini melakukan pergantian dengan memainkan beberapa pemain yang juga baru mencicipi Euro.

Bonucci digantikan Francesco Acerbi di awal babak kedua. Lalu di menit ke-75, Jorginho diganti Bryan Cristante (26 tahun) dan Giacomo Raspadori (21 tahun) menggantikan Bernardeschi.

Lantas, Gaetano Castrovilli (24 tahun) dimasukkan di menit ke-87, mengisi posisi Pessina dan Salvatore Sirigu menggantikan Donnarumma di menit ke-89.

Hingga akhir laga, Wales yang bermain dengan 10 pemain sejak menit ke-55 usai Ethan Ampadu dikartu merah, tidak mampu menyamakan skor. Italia menang dengan skor 1-0.

Italia masih sempurna

Dari tiga pertandingan fase grup, Mancini sudah memainkan 25 pemain. Dari 26 pemain yang dibawa, hanya Alex Meret (kiper ketiga/24 tahun) yang belum bermain. Tidak ada pelatih di turnamen ini yang seberani Mancini.

Memang, keberanian Mancini mengubah skuad itu karena Italia sudah memastikan lolos ke babak 16 besar. Namun, laga melawan Wales itu penting untuk menentukan posisi juara Grup A.

Terlepas dari itu, Mancini membuktikan ucapannya saat jumpa pers sebelum pertandingan. Bahwa Italia memang bermain untuk menang di laga terakhir itu. Meski dengan memainkan pemain-pemain pelapis.

Ya, meski tampil dengan pemain-pemain newbie, Italia masih tampil oke. Gli Azzurri menjadi satu-satunya tim di Euro yang meraih hasil paling paripurna di penyisihan grup.

Italia menyapu bersih tiga laga dengan kemenangan. Mencetak 7 gol dan belum kemasukan gol. Di dua laga sebelumnya, Italia menang 3-0 atas Turki dan Swiss.

Tidak ada kontestan Euro 2020 yang meraih hasil lebih oke dari Italia di fase grup. Tim-tim favorit juara seperti Prancis dan Inggris sudah kehilangan poin.

Malah, juara bertahan Portugal, juga Jerman dan Spanyol, harus menunggu hingga laga terakhir bila ingin lolos ke babak 16 besar.

Pencapaian sempurna Italia di fase grup ini persis seperti di Euro 2000 silam. Bedanya, Italia di Euro 2000 silam masih kemasukan gol.

Nah, di Euro 2000, kita masih ingat, Italia melaju hingga final. Namun, kalah 1-2 dari Prancis karena golden goal yang dicetak David Trezeguet di masa perpanjangan waktu.

Bagaimana pencapaian Italia kali ini?

Cara jitu Mancini memotivasi pemain-pemainnya

Yang jelas, jalan bagi Italia untuk mencapai final yang digelar di Stadion Wembley di Kota London masih panjang. Masih ada pertandingan babak 16 besar, perempat final, semifinal.

Mancini pun enggan jumawa. Meski, kemenangan atas Wales itu membuatnya menyamai rekor pelatih legendaris Italia, Vittorio Pozzo yang tidak terkalahkan dalam 30 pertandingan.

"Pozzo telah memenangi banyak trofi, jadi kami masih jauh untuk di belakang levelnya. Yang jelas, kami tidak boleh berpikir ke depannya akan mudah. Sebab, semua tim di babak 16 besar bisa memenangi Euro," ujar Mancini dikutip dari uefa.com.

Kini, Mancini hanya perlu menjaga kebugaran pemain-pemainnya. Juga terus menyalakan motivasi Bonucci dan kawan-kawannya agar tidak kendur.

Untuk urusan memotivasi pemain ini, keputusan Mancini memainkan pemain-pemain cadangan saat melawan Wales tadi malam, menjadi keputusan brilian.

Itu cara jitu agar pemain merasa dibutuhkan timnya. Sehingga, mereka akan benar-benar termotivasi ketika dimainkan.

Simak pernyataan sang pencetak gol, Matteo Pessina. Dia bahkan tidak membayangkan akan dimainkan sebagai starter.

"Saya mungkin masih belum menyadari apa yang terjadi. Saya bahkan sempat tidak dipanggil tim. Kini, saya mencetak gol kemenangan untuk Italia di Euro," ujar pemain asal Atalanta ini.

Federico Chiesa yang terpilih sebagai star of the match, memberikan pujian untuk Mancini karena telah percaya pada semua pemain di tim Italia.

"Kami membuktikan bahwa semua pemain yang dipilh pelatih bisa tampil bagus. Saya pun nyaris mencetak gol. Kini, kami sangat antusias menyambut babak knock out," ujar putra dari mantan penyerang Italia, Enrico Chiesa ini.

Kini, Italia tinggal menunggu lawan di babak 16 besar. Siapapun lawannya, andai Italia bisa tampil konsisten seperti di fase grup, Gli Azzurri bisa melangkah jauh. Salam.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun