Hasil 0-0 itu juga tidak melulu karena Inggris tampil melempem. Tapi karena Skotlandia yang tampil apik. Utamanya di lini tengah.
Keputusan Pelatih Steve Clarke memainkan skema 3-5-2 dengan menumpuk pemain di lini tengah, juga membuat Skotlandia tampil solid.
Lini tengah Inggris nampak inferior melawan barisan gelandang Skotlandia yang diisi pemain-pemain Premier League. Billy Gilmour yang bermain di Chelsea, tampil apik. Dia terpilih jadi star of the match. Kapten tim Andy Robertson (Liverpool) juga tampil enerjik.
Kieran Tierney (Arsenal) dan Scott McTominay (Manchester United), juga tampil keren. Bahkan, McTominay meski dimainkan sebagai bek kanan, mampu membuat Sterling tak berdaya.
Fan Inggris malah menyebut timnya beruntung karena Skotlandia tak punya seorang finisher handal. Andai Skotlandia punya penyerang oke, Inggris mungkin sudah kalah.
Hasil 0-0 itu membuat Inggris masih ada di peringkat 2 Grup D dengan 4 poin. Mereka masih ada di bawah Rep.Ceko (4 poin) yang tadi malam bermain 1-1 dengan Kroasia.
Menariknya, di pertandingan terakhir Grup D, Inggris akan menghadapi Rep.Ceko (22/6) di Wembley. Ini akan menjadi laga perebutan pemuncak klasemen.
Jika ingin memang, Southgate dituntut menampilkan tim terkuat. Sebab, bila tidak bisa move on dari hasil minimalis dini hari tadi, Inggris bisa bernasib seperti Skotlandia yang kalah 0-2 dari Ceko di laga kedua.
Ah, ayolah Inggris, kalau memang mau juara, sekarang saatnya. Mumpung tampil di rumah sendiri. Seperti celetukan yang sering didengungkan fan Inggris, "It's coming home".
Sebab, dengan pemain-pemain yang ada, Inggris sejatinya punya potensi untuk meledak. Utamanya Phil Foden, si titisan Gascoigne. Juga anak-anak muda seperti Sancho dan Mason Mount. Tinggal menunggu bagaimana Southgate meracik game plannya. Salam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H