Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Euro 2020 Dimulai, Turki Siapkan Kejutan untuk Italia di Laga Pembuka

11 Juni 2021   17:21 Diperbarui: 11 Juni 2021   17:43 243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dengan pengalamannya bermain di Liga Italia, Hakan Calhanoglu akan menjadi andalan saat Turki menghadapi Italia di laga pembuka Euro 2020, Sabtu (12/6) dini hari nanti/Foto: Getty Images

'I believe Turkey can win.'

Begitu jawaban Pelatih Turki, Senol Gunes di sesi jumpa pers ketika ditanya wartawan perihal peluang timnya menghadapi Italia di laga pembuka Euro 2021, Jumat (11/6) malam waktu Italia atau Sabtu (12/6) dini hari waktu Indonesia.

Orang boleh menganggap Senol Gunes terlalu percaya diri. Bahkan mungkin tidak realistis.

Sebab, bagaimanapun, Italia lebih diunggulkan untuk memenangi pertandingan nanti. Bukan hanya karena Italia diperkuat banyak pemain yang tampil bagus di Liga Italia musim ini.

Italia juga punya faktor tuan rumah karena laga nanti bakal dimainkan di Stadion Olimpico di Kota Roma.

Semua akan menjadi tantangan berat bagi Turki, Toh, dengan semua tantangan berat itu, bukan berarti Turki tidak boleh percaya diri.

"Ini akan menjadi pertandingan antara dua tim kuat dan saya yakin Turki bisa menang. Kami hanya tidak boleh kehilangan konsentrasi sepanjang pertandingan," ujar Gunes dikutip dari Football Italia.

"Kami memang bukan tim favorit di grup ini. Tapi, saya akan senang bisa mencapai final dan kembali bermain melawan tim Italia ini," sambung Gunes.

Saya yakin, Senol Gunes yang kini berusia 69 tahun, tidak sedang mengigau ketika dirinya menyebut Turki akan mengalahkan Italia dan bisa menapak ke final. Namun, pernyataan itu memang wujud dari kepedeannya.

Dan memang, sah-sah saja ketika turnamen belum dimulai, semua tim berbicara peluang. Itu bagian dari membangun optimisme dalam tim.

Apa iya seorang pelatih ketika ditanya peluang timnya lantas menjawab timnya bakal langsung tersingkir di fase grup. Mana ada pelatih seperti itu. 

Tapi, khusus Senol Gunes, pernyataan berbau psywar itu menjadi menarik. Ingat, dia bukan pelatih kaleng-kaleng.

Dialah sosok yang membawa Turki meraih peringkat III di Piala Dunia 2002 silam. Itu prestasi terbaik dalam sejarah sepak bola Turki.

Ketika itu, siapa yang menyangka Turki bisa melangkah jauh. Nyatanya, mereka bisa melaju ke semifinal dan kalah tipis, 0- dari Brasil. Lantas mengalahkan Korea Selatan di laga perebutan tempat ketiga.

Bukan tidak mungkin, Turki dengan kembali dilatih Senol Gunes, kali ini juga bakal tampil mengejutkan.

"We know Italy's strengths, but also their weaknesses. It'll be hard fought in technical, tactical and physical terms. I want to see the quality of my players on show," sambung dia.

Turki punya 'mata-mata' di Italia

Benarkah Turki mengenal Italia?

Bisa jadi. Sebab, Senol Gunes memang punya beberapa 'mata-mata'. Maksudnya, di Timnas Turki saat ini, ada punya empat pemain yang bermain di Liga Italia.

Yakni playmaker Hakan Calhanoglu (27 tahun) yang bermain di AC Milan, bek Merih Demiral (21 tahun/Juventus) dan dua bek yang bermain di Sassuolo, Kaan Ayhan  (26 tahun) dan Mert Muldur (22 tahun). Mereka semua pemain penting di klubnya.

Belum lagi gelandang serang Cengiz Under (23 tahun) yang pernah tiga tahun membela AS Roma dan musim lalu dipinjamkan ke klub Inggris, Leicester City.

Dari pemain-pemain itu, Senol Gunez mendapatkan 'bocoran' perihal siapa sajaa pemain penting di Timnas Italia kali ini. Termasuk juga gaya main mereka.

Calhanoglu yang mendampingi Senol Gunes dalam jumpa pers tersebut, menyebut laga melawan Italia akan spesial bagi dirinya.

Dia akan melawan pemain-pemain yang dikenalnya sejak 2017 silam. Pemain-pemain yang hampir setiap pekan bersua dengan dirinya. Termasuk rekan setimnya di Milan, kiper Gianluigi Donnarumma.

"Semua orang tahu betapa kuatnya Italia. Tapi kami juga memiliki pemain-pemain yang bagus. Kami sudah menganalisis kekuatan dan kelemahan mereka. Kami ingin menang," ujarnya.

Yang jelas, Turki sangat siap menghadapi Italia di laga pembuka nanti. Penampilan tim berjuluk The Crescent Stars ini sedang bagus. Faktanya, di enam pertandingan selama tahun 2021 ini, Turki tidak terkalahkan.

Di tiga pertandingan pemanasan terakhir sebelum tampil di Euro 2020, Turki juga mencatat hasil bagus. Mengalahkan Azerbaijan 2-1 (27/5), bermain 0-0 melawan Guinea (31/5) dan menang 2-0 atas Moldova (3/6).

Di laga melawan Moldova, dua gol kemenangan Turki dicetak Burak Yilmaz dan Cengiz Under. Nama pertama layak mendapat perhatian lebih dari pemain-pemain Italia.

Yilmaz memang sudah tidak muda lagi. Usianya sudah 35 tahun. Namun, dia masih ganas. Nyatanya, dia membawa Lille jadi juara Ligue 1 Prancis 2020/21. Yilmaz mencetak 16 gol dalam 28 penampilan bersama Lille.

Bersama Senol Gunes, Turki bisa tampil mengejutkan

Mungkinkah Turki akan bisa membuat kejutan di Euro 2020? Minimal bisa menyamai pencapaian mereka saat jadi semifinalis di Euro 2008 silam?

Bukan tidak mungkin. Apalagi, seperti kata Calhanoglu, Turki kali ini memang punya beberapa pemain bagus di sejumlah posisi penting. Itu nyaris sama dengan situasi di Piala Dunia 2002.

Di sektor pertahanan, di Piala Dunia 2002 silam, Turki punya kiper Rustu Recber dan bek Bulent Korkmaz serta Alpay Ozalan, kini mereka punya Demiral dan Caglar Soyuncu yang bermain di Leicester City.

Di tengah, Turki dulu punya Okan Buruk dan Yildiray Basturk, kali ini akan berharap banyak pada peran Calhanoglu dan Yusuf Yazici (Lille). Dan di depan, Yilmaz merupakan foto copy Hakan Sukur, top skor sepanjang masa Timnas Turki.

Dengan pemain-pemain itu, Turki bisa menciptakan kejutan. Minimal, mereka berpeluang besar untuk lolos dari grup A yang diisi Italia, Swiss, dan Wales.

Pada akhirnya, saya mengucapkan selamat menyambut datangnya Euro 2020. Selamat menjadi saksi laga pembuka Italia melawan Turki dini hari nanti.

Terlepas Turki bagus dan bisa menjadi kuda hitam di turnamen ini, saya tetap mendukung Italia. Salam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun