Panggung sepak bola Indonesia sedang mengalami tren baru. Selebritis hadir dan membeli klub-klub level bawah. Karena kehadiran mereka, sorotan terhadap klub-klub Liga 2 dan Liga 3 yang selama ini sepi, mendadak ramai.
Ya, baru kali ini, pemberitaan klub-klub Liga 2 dan Liga 3 Indonesia di media, jauh lebih masif dibandingkan dengan klub-klub Liga 1. Terlebih di ruang-ruang media sosial.
Selaku warganet yang juga pecinta bola, hampir setiap hari, saya mendapati kabar perihal pesohor yang membeli klub Liga 2 ataupun Liga 3 Indonesia diekspos oleh akun-akun Instagram di media sosial.
Dari mulai Raffi Ahmad yang membeli klub Liga 2 Indonesia, Cilegon United FC lantas mengganti namanya menjadi Rans Cilegon FC. Malah, ketika mengumumkan nama pemain-pemain timnya, ternyata ada nama "Zidane" dan "Batistuta" di Rans Cilegon FC.
Tak berhenti di situ, artis Gading Marten dikabarkan menjadi pemilik klub Liga 3, Persikota Tangerang. Lalu Youtuber Atta Halilintar mengakuisisi klub asal Pati. Rizki Billar dan Baim Wong juga disebut-sebut tertarik mengikuti jejak Raffi.
Pertanyaannya, apakah ini memang hanya tren atau gimmick di sepak bola yang bisa meredup kapan saja?
Ataukah ini memang langkah nyata dari para pesohor untuk ikut memajukan sepak bola Indonesia?
Tidak sedikit warganet yang menyebut langkah itu sebatas gimmick. Sekadar tren. Malah ada warganet yang membandingkan dengan tren ketika para artis dulu mendadak ramai-ramai membuka usaha kue atau kuliner dengan embel-embel nama mereka.
Kita tahu bagaimana cerita dari tren artis yang membuka usaha jualan kue itu. Memang, hingga kini masih ada yang eksis. Masih ada kue artis yang diburu penggemarnya karena memang cocok dengan selera penikmat kue.
Tapi, ada pula yang sudah tidak terdengar lagi kabarnya. Atau mungkin saya yang memang kurang meng-update kabarnya.
Angin segar untuk kemajuan sepak bola Indonesia