Setiap kali Piala Eropa (Euro) digelar, Timnas Italia bak menjadi pesohor yang sepak terjangnya selalu menarik perhatian.
Kiprah mereka selalu dinanti. Termasuk di Euro 2020. Apalagi, kali ini, Italia akan tampil di laga pembuka melawan Turki di Kota Roma pada 11 Juni mendatang.
Sejauh mana Italia yang kini dilatih Roberto Mancini bisa melangkah di Euro kali ini?
Mari kita 'berkenalan' lebih intim dengan Tim Azzuri di Euro 2020 yang dimainkan di bulan Juni-Juli 2021.
Jangan kaget bila nanti sampean (Anda) menyaksikan Timnas Italia bermain lantas mendapati banyak wajah yang mungkin masih kurang familiar.
Timnas Italia memang akan tampil dengan banyak wajah baru di Euro 2020 ini. Dari 26 pemain yang dipanggil pelatih Roberto Mancini, mayoritas dari mereka tidak ikut tampil di Euro 2016 lalu.
Tidak ada lagi nama tenar seperti Gianluigi Buffon, Andrea Barzagli, Daniele De Rossi. Beberapa nama yang naik daun saat Euro 2016 silam, seperti Graziano Pelle, Emanuele Giaccherini, Simone Zaza, Eder, dan Stephan El Shaaraway, kali ini tidak masuk dalam tim.
Mancini memanggil banyak pemain baru yang usianya masih di bawah 25 tahun. Di antaranya kiper Gianluigi Donnarumma (22 tahun) dan Alex Meret (24 tahun). Lalu bek Alessandro Bastoni (22 tahun).Â
Serta, gelandang Manuel Locatelli (23 tahun), Lorenzo Pellegrini (24 tahun) dan Nicolo Barella (24 tahun) yang merupakan pemain tengah terbaik di Liga Italia musim 2020/21 ini.
Di depan, ada Federico Chiesa (23 tahun) yang merupakan putra mantan penyerang Timnas Italia era 90-an, Enrico Chiesa.JUga ada nama Giacomo Raspadori yang baru berusia 21 tahun.
Mancini masih mengandalkan Chiellini-Bonucci di pertahanan
Namun, meski memanggil banyak pemain baru di posisi kiper, gelandang, dan penyerang, ada satu identitas Italia yang tidak diutak-atik oleh Mancini. Identitas itu yakni 'tembok' pertahanan Italia.
Mancini masih akan mengandalkan duet bek tengah yang bermain di Juventus, Giorgio Chiellini (36 tahun) dan Leonardo Bonucci (34 tahun). Chiellini ditunjuk sebagai kapten tim.
Pemain boleh datang dan pergi, pelatih Italia juga beberapa kali berganti di setiap gelaran Euro, tapi Chiellini dan Bonucci masih ada di hati Mancini.
Bukan tanpa alasan bila Mancini tetap menyertakan 'bapak-bapak' di tim Italia. Keduanya sarat pengalaman. Mereka sudah mencatat caps 100 lebih bersama Timnas Italia.
Bonucci sudah bermain sejak Euro 2012 ketika usianya 25 tahun. Artinya, ini akan menjadi Euro ketiga bagi Bonucci bersama Timnas Italia.
Chiellini malah lebih wow. Dia sudah tampil sejak Euro 2008 silam ketika usianya masih 23 tahun. Chiellini sempat bermain dengan bek-bek legend Italia seperti Christian Panucci, Marco Materazzi, Fabio Grosso, dan Gianluca Zambrotta.
Karena pernah bermain dengan pemain-pemain difensore top Italia, Chiellini dan Bonucci menjadi salah dua pemain yang sangat paham seni bertahan ala Italia.
Terlepas dari usia yang menua, tetapi ketenangan, kemampuan membaca permainan, dan juga kecakapan mereka dalam bertahan, masih bisa diandalkan Mancini.
Bahkan, di Euro 2016 silam, Chiellini dan Bonucci bisa mencetak gol. Chiellini mencetak gol pembuka saat Italia mengalahkan Spanyol di babak 16 besar. Bonucci mencetak gol penalti penyama skor saat melawan Jerman di perempat final. Meski akhirnya kalah adu penalti.
Demi keseimbangan, Mancini menyandingkan bek bapak-bapak  tersebut dengan beberapa pemain yang masih kuat lari. Seperti Bastoni, Emerson (26 tahun), Leonardo Spinazzola (28 tahun), dan Giovanni Di Lorenzo (27 tahun).
Italia jadi favorit di Grup A
Itu grup yang sebenarnya tidak terlalu berat. Di atas kertas, Italia menjadi favorit di Grup A.
Italia berpeluang lolos ke babak knock out sebagai juara grup. Bukan hanya karena materi pemain. Tapi, ketiga tim itu bukan lawan yang terlalu asing. Sebab, beberapa pemain pilar di tim Turki, Wales, dan Swiss, bermain di Liga Italia.
Turki yang akan menjadi lawan pertama Italia, ada empat pemainnya yang bermain di Liga Italia. Yang paling terkenal adalah playmaker Hakan Calhanoglu (AC Milan) dan bek Merih Demiral (Juventus). Juga ada Kaan Ayhan dan Mert Muldur, keduanya bek yang bermain di Sassuolo.
Sementara di TImnas Wales yang menjadi lawan kedua, playmaker mereka, Aaron Ramsey bermain di Juventus. Lalu di Timnas Swiss, ada dua pemain yang juga bermain di Liga Italia, yakni gelandang Remo Freuler (Atalanta) serta bek Ricardo Rodriguez yang pernah main di AC Milan dan kini berkostum Torino.
Italia sudah siap lahir batin
Italia memperlihatkan bila mereka siap lahir batin tampil di Euro 2021. Kemarin, Italia mengalahkan Rep.Ceko 4-0 dalam laga uji coba (5/6) di Bologna. Empat gol Italia dicetak Ciro Immobile, Barella, Lorenzo Insigne, dan Berardi.
Di laga uji coba itu, Mancini memainkan skema menyerang, 4-3-3. Bonucci bertandem dengan Chiellini sebagai bek tengah diapit Spinazzola dan Florenzi di lini pertahanan.
Di lini tengah, Mancini memainkan gelandang Chelsea, Jorginho sebagai playmeker didampingi, Locatelli, dan Barella. Sementara tiga penyerang diisi Immobile, Insigne, dan Domenico Berardi.
Itu kemenangan kelima Italia di laga internasional sepanjang tahun 2021 ini. Sebelumnya, Italia menang 7-0 atas San Marino (29/5), mengalahkan Lithuania 2-0 (1/4), menang 2-0 atas Bulgaria (29/3) dan Irlandia Utara (26/3).
Andai Italia lolos ke babak 16 besar, terlepas sudah siap lahir batin tampil di Euro 2021, Mancini wajib mengasah pemain yang siap melakoni adu penalti bila memang dibutuhkan.
Sebab, empat tahun lalu, Italia out karena kalah adu penalti 5-6 dari Jerman di babak perempat final. Termasuk juga di Euro 2008 ketika kalah 2-4 dari Spanyol di perempat final. Salam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H