Di akun Instagram resmi Manchester United, postingan yang mengabarkan hasil final Europa League bertuliskan narasi "The Reds are beaten on penalties", mendapat komentar lebih dari 52 ribu komentar. Komentarnya bermacam-macam. Ada yang menguatkan. Ada yang mencemooh.
Namun, ada banyak fans MU yang menyesali kekalahan di final itu. Macam-macam penyesalannya. Ada yang menyesali mengapa MU harus menyelesaikan laga dengan adu penalti. Mereka menganggap MU sejatinya bisa menang di waktu normal.
Sebab, di babak kedua, MU memang mampu menciptakan banyak peluang dibanding Villareal. Salah satunya di menit ke-69, Marcus Rashford mendapatkan peluang terbaik.
Menerima umpan sodoran Bruno Fernandes dari sisi kiri pertahanan Villarreal, Rashford sebenarnya tidak dikawal ketat oleh bek-bek lawan. Namun, dia gagal menyelesaikan peluang di depan gawang itu menjadi gol.
Beberapa fans juga menyesalkan mengapa pelatih Ole Gunnar Solskjaer tidak mengganti Rashford sehingga bermain 120 menit. Meski, Ole pastinya punya pertimbangan khusus. Sebab, Rashfrod merupakan salah satu penendang penalti andalan MU.
Ada pula fans yang menyesalkan keputusan Solskjaer yang dianggap terlambat melakukan perubahan/pergantian pemain. Sepanjang 90 menit, pelatih asal Norwegia ini sama sekali tidak mengganti pemain.
Ole baru mengganti pemain di menit ke-100, ketika menarik keluar Mason Greenwood dan memasukkan Fred. Empat pergantian bahkan terjadi di menit ke-116 dan 120+3 yang bagi sebagian fans itu sulit untuk dinalar.
Andai Ole meniru strategi adu penalti Van Gaal
Bicara pergantian pemain, salah satu penyesalan terbesar fans United adalan mengapa Solskjaer tidak mengganti kiper David De Gea dengan Dean Henderson untuk menghadapi adu penalti.
Pasalnya, Henderson, kiper muda (24 tahun) asal Inggris, disebut punya kemampuan lebih bagus dari De Gea dalam adu penalti.
Merujuk data projectfootballdotcom, rasio sukses De Gea dalam penalti hanyalah 17 persen. Sementara Henderson 42 persen. Data dari compellingfootballopinions bahkan menyebut De Gea tidak bisa melakukan penyelamata penalti dalam 36 kesempatan.