Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Manchester United dan Final 26 Mei, Takdir Solskjaer Meraih Trofi ?

26 Mei 2021   09:30 Diperbarui: 26 Mei 2021   15:27 242
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagi pecinta bola Indonesia, Kota Gdansk di Polandia bukanlah nama asing. Gdansk mendadak familiar bagi kita. Itu setelah pemain muda Indonesia, Egy Maulana Vikri, direkrut klub kota itu, Lechia Gdansk.

Rabu (26/5) malam waktu Eropa atau Kamis (27/5) dini hari nanti waktu Indonesia, mata pecinta bola bakal tertuju ke Stadion Energa, markas Lechia Gdansk.

Bukan untuk menyaksikan penampilan Egy bersama Lechia. Namun, demi menjadi saksi, siapa tim juara Europa League (Liga Europa) musim 2020/21. Klub Inggris, Manchester United bakal bersua tim Spanyol, Villarreal di final.

Siapa yang juara?

Ada banyak alasan untuk mengunggulkan Manchester United bakal memenangi final nanti. Bukan hanya karena materi pemain, nama besar klub, ataupun penampilan terkini mereka. Tapi, lebih karena motivasi.

Setelah empat musim paceklik gelar, MU kini sangat termotivasi untuk kembali meraih trofi. Tim Setan Merah ingin menjadikan final nanti sebagai batu pijakan untuk berburu banyak trofi di musim depan.

Dalam wawancara dengan BBC Sport, Pelatih Manchester United (MU), Ole Gunnar Solskjaer menyebut kemenangan atas Villarreal di final Europa League akan menjadi "stepping stone for a big future".

"Ini akan jadi malam besar bagi kami. Semoga ini akan menjadi awal yang besar. Batu loncatan untuk masa depan hebat," ujar Solskjaer.

Kita tahu, kali terakhir MU meraih gelar terjadi di musim 2016/17. MU yang kala itu dilatih Jose Mourinho, jadi juara Europa League usai mengalahkan Ajax Amsterdam 2-0 di Stokcholm.

Bagi Solskjaer, ini akan menjadi final pertamanya sebagai pelatih United sejak dipercaya melatih di musim 2018/19. Namun, Solskjaer tak perlu cemas. Pemain-pemainnya tidak akan demam panggung di final.

Sebab, beberapa pemain yang ikut di final di Stockholm itu masih bermain di United. Ada Paul Pogba, Marcus Rashford, Juan Mata, dan David de Gea. Plus Bruno Fernandes dan Edinson Cavani yang sudah pernah mencicipi tampil di laga final.

"Para pemain telah bermain bersama dalam satu setengah tahun. Saatnya mereka menikmati pertandingan seperti ini," sambung Solskjaer.

Menariknya, Solskjaer mengajak pelatih legendaris United, Sir Alex Ferguson untuk ikut dalam rombongan tim United yang berangkat ke Polandia.

Dia percaya, kehadiran Sir Alex bakal lebih memotivasi Bruno Fernandes dan kawan-kawannya untuk tampil all out di final.

"Dia figur spesial. Seperti ensiklopedia sepak bola. Melihatnya bersama kami saat makan di restoran, saya yakin nuansanya akan berbeda," sebut Ole.

Menariknya lagi, final Europa League nanti digelar pada 26 Mei. Sebuah kebetulan, tanggal itu sama dengan hari ketika United juara Liga Champions 1999 di Nou Camp silam.

Saat itu, MU mengalahkan Bayern Munchen 2-1 lewat dua gol telat di menit akhir. Gol penentu kemenangan MU kala itu dicetak Ole Gunnar Solskjaer. Itu merupakan trofi Liga Champions pertama Sir Alex bersama MU.

Kini, 22 tahun berselang, dengan 'bantuan' Ferguson, Solskjaer berharap bisa mengulang glory 1999 di Nou Camp sekaligus meraih trofi Eropa pertamanya sebagai pelatih.

MU tidak tampil full team

Sayangnya, Solsjaer tidak akan bisa memainkan semua 11 pemain terbaiknya di pertandingan paling penting sepanjang karier melatihnya sejauh ini.

Kondisi bek tengah yang juga kapten tim MU, Harry Maguire masih meragukan setelah mengalami cedera engkel pada dua pekan silam. Maguire tidak tampil dalam pertandingan di pekan-pekan terakhir Liga Inggris.

Dalam wawancara dengan uefa.com, Solskjaer menyebut tidak berharap banyak Maguire bisa tampil. Artinya, Viktor Lindelof bakal bermain dengan Eric Bailly. Sebelum pindah ke MU di tahun 2016 silam, Bailly pernah bermain di Villarreal.

Solskjaer juga tidak bisa memainkan Phil Jones dan Anthony Martial yang mengalami cedera lutut.

Toh, cedera pemain memang sebuah keniscayaan yang akan terjadi setelah melakoni musim yang panjang. Toh, Solskjaer masih punya pemain-pemain dengan kualitas sepadan.

Semisal untuk pengganti peran Martial, Solskjaer bisa berharap banyak pada Cavani. Penyerang Uruguay berusia 34 tahun ini masih garang. Di Europa League musim ini, dia mencetak 5 gol dari 8 penampilan.  

Bersama Emery, Villarreal bukan tim kaleng-kaleng

Meski diunggulkan, laga final nanti tidak lantas menjadi milik Manchester United. Sebab, Villarreal juga punya motivasi yang tidak kalah besar dengan United.

Memang, dalam perjalanan ke final, United pernah menyingkirkan dua klub asal Spanyol. Yakni Real Sociedad di babak 32 besar dan Granada di semifinal. Namun, di level Eropa, Villarreal 'beda kelas' dari kedua tim itu.

Salah satu hal yang membuat Villarreal tidak bisa diremehkan adalah faktor pelatihnya, Unai Emery. Catat, Emery adalah salah satu pelatih paling sukses dalam sejarah Europa League.

Emery sudah tiga kali juara di ajang ini ketika melatih Sevilla. Tepatnya di tahun 2014, 2015, dan 2016. Dia juga membawa Arsenal ke final Europa League 2019 silam.

Kini, Emery berharap bisa meraih trofi untuk Villarreal. Itu akan menjadi trofi pertama bagi klub berjuluk The Yellow Submarine itu dalam 98 tahun.

"United memang menjadi favorit, tapi kami juga punya sesuatu untuk mengejutkan mereka. Kami telah menganalisis permainan United secara mendalam," sebut Emery.

Villarreal juga memiliki beberapa pemain berbahaya. Di lini serang, mereka punya Carlos Bacca yang pernah bermain di AC Milan. Juga Paco Alcacer yang sempat bermain di Borussia Dortmund.

Plus Gerrard Moreno yang musim ini on fire dengan mencetak 29 gol dari 45 penampilan di semua ajang. Pemain berusia 29 tahun ini masuk dalam tim Spanyol di Euro 2020.

Di lini belakang, Villarreal punya Raul Albiol dan Pau Torres. Nama terakhir juga masuk skuad Spanyol untuk Euro tahun ini. Usianya 24 tahun. Tapi sudah digadang-gadang bakal jadi pemain hebat seperti Sergio Ramos.

Jadi, siapa yang bakal mengangkat trofi di Gdansk nanti, Manchester United atau Villarreal? Selamat menjadi saksi. Salam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun