Mata Luis Suarez sembab. Ia gembira sekaligus terharu. Sembari duduk di lapangan, tangan kanannya memegang gawai. Memberi kabar keluarganya lewat video call. Tepatnya berbagi kebahagiaan usai dirinya membawa Atletico Madrid jadi juara Liga Spanyol 2020/21.
Setengah jam beberapa menit sebelumnya, penyerang asal Uruguay ini memberi "pengumuman" kepada para pemerhati Liga Spanyol dan pecinta bola. Pengumuman perihal betapa Atletico sangat beruntung mendapatkan dirinya.
Atletico yang butuh menang di laga pamungkas Liga Spanyol agar bisa juara, malah tertinggal lebih dulu. Mereka tertinggal 0-1 di babak pertama dari lawannya, Real Valladolid.
Di babak kedua, cerita berubah. Hanya dalam 10 menit, Atletico membalik situasi. Angel Correa menyamakan skor di menit ke-57 setelah meliuk-liuk mengecoh empat pemain Valladolid.
Sepuluh menit kemudian, berawal dari kesalahan umpan pemain Valladolid di lapangan tengah, bola mengarah ke Suarez. Dia membawa bola, menang lari dari dua bek Valladolid. Lantas, mengarahkan bola ke pojok kanan gawang. Gol.
Kemenangan 2-1 itu cukup bagi Atletico untuk juara. Mereka mengumpulkan 86 poin dan tidak akan terkejar. Karenanya, Atletico tak perlu kepo mencari tahu kabar hasil pertandingan pesaing terdekatnya, Real Madrid yang menjamu Villarreal di saat bersamaan. Meski menang 2-1, Madrid harus puas menjadi runner-up (84 poin)
Dan, lakon utama dari sukses Atletico adalah Suarez. Bukan hanya gol penentu juara itu. Tapi, sepanjang musim ini, Suarez adalah pencetak gol terbanyak Atletico dengan 21 gol.
Didepak Barca, Suarez membuktikan belum habis di Atletico
Padahal musim lalu, Pelatih Atletico, Diego Simeone maupun fans Los Rojiblancos--julukan Atletico, sepertinya tak pernah membayangkan bila Suarez bakal bergabung.
Enam tahun di sana, dia meraih banyak gelar. Meraih 13 piala. Utamanya piala 'bertelinga besar', Liga Champions di tahun 2015.