Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Tak Perlu Baper Bila Dijodohkan, Anggap Saja Nambah Teman

21 Mei 2021   11:00 Diperbarui: 21 Mei 2021   11:11 2120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam hal ini, bukankah ada banyak pasangan menikah yang pernikahannya awet, dimulai dari sebuah pertemanan?

Jodoh itu rahasia Tuhan, hanya bisa diusahakan, tapi tidak dipaksakan

Nah, karena memang mau berteman, saya lantas datang ke rumahnya si mbak yang akan dikenalkan kepada saya itu. Bila tidak salah ingat, saya ke sana ketika beberapa hari setelah Lebaran.

Kebetulan, dari informasi yang saya terima, rumahnya searah jalur dengan rute perjalanan ke tempat kerja. Jadi, ketika akan berangkat ke kantor, saya memutuskan untuk mampir ke rumahnya.

Berbekal 'peta lokasi' sederhana hanya dari omongan, setelah mencari dan bertanya ke beberapa orang, akhirnya ketemu rumahnya.

Setelah menyampaikan salam, lantas bertemu dengan anaknya. Bahkan, juga ditemui kakaknya. Rupanya dia sudah mendapat pemberitahuan dari bu sekretaris di kantor bahwa saya akan ke rumahnya.

Kami mengobrol di ruang tamu. Obrolan itu sesekali 'terganggu' oleh adanya pembeli yang mendadak muncul. Gadis itu memang memiliki toko kecil di depan rumahnya.

Seingat saya, tidak lama saya berada di rumah gadis yang dikenalkan teman kantor itu. Mengobrol. Lantas, bertukar nomor telepon yang gawainya kala itu hanya bisa untuk telepon dan berkirim pesan singkat (SMS). Tidak bisa untuk berfoto atau bikin video. Apalagi di-upload ke Instagram seperti sekarang.

Singkat cerita, upaya perjodohan dari ibu sekretariat di kantor itu tidak berhasil. Dalam arti, perkenalan saya dengan gadis itu tidak berlanjut ke tahapan yang lebih serius.

Urusan hati seperti itu memang tidak bisa dipaksakan. Hanya bisa dibukakan jalan. Semisal dikenalkan. Namun, perkara berlanjut atau tidak, ada beberapa alasan yang menyertai.

Tapi yang jelas, saya tidak menganggap ibu di kantor itu gagal memerankan peran mak comblang. Dia berhasil. Minimal, dia mengenalkan kepada saya seorang kawan baru.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun