Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Kiper Cetak Gol, Comeback Dramatis, dan Liverpool "Ngebet" ke Liga Champions

17 Mei 2021   07:43 Diperbarui: 18 Mei 2021   05:48 1537
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemain-pemain Liverpool merayakan gol yang dicetak kiper Alisson Becker. Liverpool menang 2-1 atas West Bromwich Albion di laga pekan ke-36 Liga Inggris, Minggu (16/5) malam/Foto: Goal.com/Getty Images

Alisson Becker, kiper Liverpool, mencetak gol ke gawang lawan?

Bukannya di Premier League musim 2020/21 ini, kiper asal Brasil itu beberapa kali tampil menggemaskan--untuk tidak menyebut out of form. Dia beberapa kali membuat kesalahan fatal yang berujung gol ke gawang yang seharusnya dijaganya.

Namun, tadi malam, Alisson menjadi pahlawan bagi timnya. Ketika Liverpool membutuhkan sosok hero demi menjaga harapan lolos ke Liga Champions, kiper berusia 28 tahun ini yang tampil. Bukan cerita menyelamatkan gawangnya. Tapi mencetak gol di menit akhir.  

Itulah secuil drama menegangkan yang terjadi di Stadion The Hawthorns tadi malam. Ketika tuan rumah West Bromwich Albion (WBA) menjamu Liverpool di pekan ke-36 Liga Inggris, Minggu (16/5) malam.

Ya, sebuah drama yang menegangkan terjadi di sana. Utamanya bagi pendukung Liverpool yang sangat berharap timnya lolos ke Liga Champions musim depan.

Lolos berarti harus mengakhiri kompetisi Premier League musim ini di empat besar. Dan itu hanya bisa diraih bila Liverpool memenangi semua pertandingan tersisa.

Namun, yang terjadi di The Hawthorns, Liverpool tertinggal lebih dulu. Di menit ke-15, WBA unggul lewat gol Hal Robson-Kanu. Liverpool butuh waktu lumayan lama untuk merespons gol itu.

Di menit ke-33, Mohamed Salah akhirnya menyamakan skor 1-1. Menerima sodoran Sadio Mane, Salah dengan cerdik menempatkan bola ke pojok kiri gawang WBA. Skor 1-1 itu bertahan hingga akhir babak pertama.

Liverpool masih punya harapan di babak kedua. Waktu 45 menit akan berjalan menegangkan. Dan benar saja, ada dua gol dianulir. Satu gol dari Mane dan satu gol WBA lewat Kyle Bartley.

Hingga menit ke-90, skor belum berubah. Masih 1-1. Bila laga berakhir begitu, peluang Liverpool untuk masuk empat besar akan menipis. 

Alisson cetak gol penentu di menit akhir

Hingga, di menit ke-95, Liverpool mendapatkan sepak pojok. Trent Alexander-Arnold bersiap menendang bola. Tahu timnya butuh 'pahlawan', Alisson ikut merangsek maju.

Bek-bek WBA rupanya tidak menaruh cemas pada kehadiran Alisson. Tidak ada yang mengawalnya. Lantas, terjadilah keajaiban itu.

Sundulan keras Alisson menjebol gawang WBA. Pemain-pemain Liverpool merayakan gol penentu itu dengan penuh suka cita berbalut keharuan. Pemain-pemain Liverpool berlarian merangkul Alisson. Memeluknya. 

Itu gol pertama Alisson untuk Liverpool. Dan bila tidak keliru, gol pertama sepanjang kariernya di Eropa.

Alisson lantas menatap langit seraya mengangkat kedua tangannya. Tanda berterima kasih pada Tuhan. Mungkin juga mendedikasikan gol itu kepada ayahnya yang beberapa waktu lalu diketahui meninggal tenggelam di sebuah danau di Brasil.

Gol itu juga menjadi penghapus semua kepingan pahit Alisson di pekan-pekan sebelumnya. Dia pernah bikin blunder yang bikin fans Liverpool gemas.

Awal Februari 2021 lalu, Alisson tampil amburadul kala Liverpool kalah 1-4 dari Manchester City. Sontak, banyak orang menyebutnya sebagai kembarannya Loris Karius.

Ya, Karius, mantan kiper Liverpool yang secara tidak adil dicap sebagai kiper terburuk karena kesalahan fatal di final Liga Champions 2018 silam. Orang lupam sebelum final itu, Karius adalah kiper hebat.

Kini, yang terjadi pada Alisson adalah sebaliknya. Fans Liverpool rasanya bakal melupakan blundernya di masa lalu. Justru, mereka akan terus mengingat gol epik Alisson ke gawang WBA tersebut. Apalagi bila Liverpool memang benar bakal lolos ke Liga Champios.

Liverpool kini berpeluang besar masuk empat besar

Kemenangan atas WBA itu menjadi bukti, LIverpool memang ngebet lolos ke Liga Champions. Sesuai makna di Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), ngebet berarti rasa ingin sekali untuk menikmati sesuatu atau mengerjakan sesuatu.

Keinginan besar Liverpool untuk kembali tampil di Liga Champions musim depan, tercermin dari membaiknya penampilan mereka di akhir musim setelah pekan demi pekan yang labil.

Kemenangan atas WBA ini merupakan hat-trick menang bagi Liverpool. Sebelumnya, tim asuhan Jurgen Klopp ini (sebelumnya menang 2-0 atas Southampton dan 4-2 Manchester United). Liverpool sedang dalam tren bagus.

Lalu, bagaimana peluang Liverpool untuk lolos ke Liga Champions musim depan?

Memang, kemenangan atas WBA tadi malam yang merupakan hat-trick menang selama Mei ini  belum membuat Liverpool masuk ke zona Liga Champions alias posisi empat besar.

The Reds masih berada di peringkat 5 dengan 63 poin. Liverpool ada di bawah Chelsea (peringkat 4 dengan 64 poin) dan Leicester City (peringkat 3) dengan 66 poin.

Namun, dengan Premier League musim 2020/21 masih menyisakan dua pertandingan, Liverpool kini berpeluang besar masuk empat besar. Bukan hanya karena Liverpool sedang dalam tren bagus, tetapi jadwal juga 'berpihak' kepada mereka.

Momen penentuannya akan tersaji pada tengah pekan ini. Liverpool akan away ke Stadion Turf Moor untuk bersua Burnley, Kamis (20/5).

Nah, sehari sebelumnya, dua pesaing Liverpool, Chelsea dan Leicester akan saling berhadapan di Stamford Bridge, London, Rabu (19/5). Kedua tim tidak akan bisa menambah 3 poin di laga tersebut. Sebab, hanya ada satu tim yang akan menang.

Atau bahkan, laga ulangan final Piala FA 2021 yang baru dimainkan pada Sabtu (15/5) tersebut bisa berakhir imbang. Semua kemungkinan bisa terjadi.

Andai Chelsea yang menang, maka Leicester bakal melorot ke peringkat 4 dan rawan digusur Liverpool. Andai Leicester yang menang, Chelsea yang sangat mungkin dicongkel Liverpool dari empat besar. Pun, andai laga berakhir imbang, Liverpool berpeluang menyalip Chelsea.

Tapi, syaratnya tentu Liverpool harus menang atas Burnley. Meski musim ini kalah 0-1 di Anfield, tetapi Liverpool punya pencapaian bagus di Turf Moor. Di dua musim terakhir, Liverpool selalu menang di sana.

Mo Salah dkk bahkan selalu bisa mencetak 3 gol di Turf Moor. Mereka menang 3-0 di musim 2019/20 dan menang 3-1 di musim 2018/19 silam.

Dengan tren yang sedang bagus dan Burnley juga sudah bisa bersantai karena aman dari ancaman degradasi (peringkat 15), Liverpool seharusnya bisa menang.

Bila menang di Turf Moor, Liverpool tinggal menuntaskan pekan terakhir Premier League dengan menjamu Crystal Palace di Anfield pada 23 Mei mendatang.

Kita tahu, musim ini, Palace pernah dihajar Liverpool 7-0 di kandangnya. Seharusnya, Liverpool tidak kesulitan menang. Bila begitu, dengan tambahan 6 poin, Liverpool bisa meraih 69 poin di akhir musim.

Sementara Leicester dan Chelsea melakoni jadwal lumayan berat di akhir musim. Leicester akan menjamu Tottenham Hotspur dan Chelsea away menghadapi Aston Villa.

Ambil contoh bila Chelsea memenangi kedua laga sisa, maka poin mereka bakal jadi 70 poin. Itu artinya, Leicester maksimal hanya bisa meraih 69 poin (bila menang atas Spurs).

Poin Leicester bisa sama dengan Liverpool. Namun, bila tengah pekan ini kalah dari Chelsea, maka selisih gol Leicester bakal kalah dari Liverpool (kini sama-sama surplus 21). Ingat, di Premier League, bila ada dua tim punya poin sama, maka selisih gol akan menjadi pembeda.

Sebaliknya, bila Leicester bisa menang dua kali atau imbang dari Chelsea dan mengalahkan Spurs, maka mereka meraih 72 poin atau 70 poin. Artinya, mereka yang lolos ke Liga Champions. Sementara Chelsea maksimal akan meraih 67 poin (bila mengalahkan Villa di laga terakhir).

Pendek kata, semua kemungkinan masih bisa terjadi. Dan itu akan banyak bergantung pada hasil laga tengah pekan ini.

Namun, Liverpool sangat berpeluang lolos ke Liga Champions. Sebab, Leicester dan Chelsea bakal saling berhadapan. Salah satu dari tim berkostum biru ini bisa dipaksa keluar dari empat besar. Dan bila Liverpool yang lolos, gol Alisson tadi malam akan kekal dikenang.Fans Liverpool wajib berterima kasih kepada Alisson. Salam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun