Hingga, di menit ke-95, Liverpool mendapatkan sepak pojok. Trent Alexander-Arnold bersiap menendang bola. Tahu timnya butuh 'pahlawan', Alisson ikut merangsek maju.
Bek-bek WBA rupanya tidak menaruh cemas pada kehadiran Alisson. Tidak ada yang mengawalnya. Lantas, terjadilah keajaiban itu.
Sundulan keras Alisson menjebol gawang WBA. Pemain-pemain Liverpool merayakan gol penentu itu dengan penuh suka cita berbalut keharuan. Pemain-pemain Liverpool berlarian merangkul Alisson. Memeluknya.Â
Itu gol pertama Alisson untuk Liverpool. Dan bila tidak keliru, gol pertama sepanjang kariernya di Eropa.
Alisson lantas menatap langit seraya mengangkat kedua tangannya. Tanda berterima kasih pada Tuhan. Mungkin juga mendedikasikan gol itu kepada ayahnya yang beberapa waktu lalu diketahui meninggal tenggelam di sebuah danau di Brasil.
Gol itu juga menjadi penghapus semua kepingan pahit Alisson di pekan-pekan sebelumnya. Dia pernah bikin blunder yang bikin fans Liverpool gemas.
Awal Februari 2021 lalu, Alisson tampil amburadul kala Liverpool kalah 1-4 dari Manchester City. Sontak, banyak orang menyebutnya sebagai kembarannya Loris Karius.
Ya, Karius, mantan kiper Liverpool yang secara tidak adil dicap sebagai kiper terburuk karena kesalahan fatal di final Liga Champions 2018 silam. Orang lupam sebelum final itu, Karius adalah kiper hebat.
Kini, yang terjadi pada Alisson adalah sebaliknya. Fans Liverpool rasanya bakal melupakan blundernya di masa lalu. Justru, mereka akan terus mengingat gol epik Alisson ke gawang WBA tersebut. Apalagi bila Liverpool memang benar bakal lolos ke Liga Champios.
Liverpool kini berpeluang besar masuk empat besar
Kemenangan atas WBA itu menjadi bukti, LIverpool memang ngebet lolos ke Liga Champions. Sesuai makna di Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), ngebet berarti rasa ingin sekali untuk menikmati sesuatu atau mengerjakan sesuatu.