Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Kante "Membumikan" Real Madrid dan Cocoklogi Chelsea Juara Liga Champions

28 April 2021   10:00 Diperbarui: 29 April 2021   09:03 2153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namun, Chelsea lebih siap dibanding Liverpool. Tepatnya, lebih siap menghadapi lini tengah Madrid yang menjadi ruh permainan tim asuhan Zinedine Zidane tersebut.

Pelatih Chelsea, Thomas Tuchel memasang Kante dan Jorginho sebagai dua gelandang dalam skema 5-2-3 atau 3-4-3. Bila Jorginho diplot sebagai pembagi bola, Kante menjadi pemutus serangan lawan dan pengalir bola.

Yang terjadi, trio gelandang super Real Madrid yang pernah hattrick juara Liga Champions, kali ini tidak mampu bermain menawan seperti di perempat final.

Casemiro beberapa kali kalah duel dengan Kante. Toni Kroos bahkan diganjar kartu kuning ketika menghentikan Kante yang berlari menguasai bola. Kante sukses membumikan gelandang "kelas langit" Real Madrid.

Kante tampil solid. Data BBC Sports, Kante jadi pemain yang paling sering melakukan perebutan bola, 21 kali. Dia melakukan 79 kali sentuhan dengan bola. Dan akurasi umpannya mencapai 88 persen. Kante pun terpilih sebagai Man of The Match.

"Spectacular in attack and defence! N'Golo Kante takes the plaudits after a brilliant display in Madrid for Chelsea First place medal," tulis akun Twitter resmi UEFA Champions League.

Selain Kante, sosok yang mencuri perhatian adalah Thomas Tuchel. Pelatih asal Jerman ini belum pernah kalah dari Madrid. Dari lima perjumpaan dengan Madrid. Tuchel menang sekali dan imbang empat kali.

Plus, Timo Werner yang kambuh lagi kebiasaan buruknya. Timo membuang peluang terbaik. Sebelum Pulisic mencetak gol, Timo mendapat peluang bagus yang sayangnya tidak menjadi gol.

"Kami seharusnya bisa menutup babak pertama dengan keunggulan. Timo gagal memanfaatkan peluang bagis. Dia mungkin marah dengan dirinya sendiri," ujar Tuchel dikutip dari bbc.

Cocoklogi Chelsea Juara

Memang, hasil 1-1 itu tidak banyak menguntungkan Chelsea. Berbeda ketika mereka membawa pulang kemenangan 2-0 dari kandang Porto di perempat final lalu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun