Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Segar Pilihan

Dengan 3 Kebaikan Kojima, Puasa Bisa Tetap "On Fire" Bekerja

20 April 2021   23:44 Diperbarui: 21 April 2021   00:20 1073
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

PERNAH berpuasa sebagai pekerja di 'pabrik koran' yang terbiasa kepanasan dan kehujanan demi mendapatkan berita, lalu bekerja di kantoran yang bekerja terikat waktu, dan kini jadi pekerja lepas yang mengatur jam kerja sendiri, membuat saya bisa menemukan benang merah di antara ketiganya.

Bahwa, apapun pekerjaannya, ketika berpuasa harus tetap semangat bekerja. Tetap produktif berkarya.

Namun, untuk bisa produktif bekerja selama bulan puasa, terkadang tidak cukup hanya mengandalkan semangat.

Sebab, tidak dipungkiri, berpuasa hingga belasan jam tentu menyebabkan penurunan stamina karena tubuh tidak menerima asupan makanan dan minuman sehingga lebih cepat lelah dan lemas.

Pada kondisi fisik seperti ini, produktivitas kerja cenderung akan mengalami penurunan. Terutama untuk pekerja lapangan yang perlu didukung tenaga fisik prima. Terlebih cuaca masih berganti-ganti sehingga untuk melakukan penyesuaian, membutuhkan stamina prima.

Begitulah yang jamak terjadi di masyarakat. Tengok saja, di awal bulan Ramadan, tidak sulit menebak tampilan wajah media kita. Ada banyak media yang menampilkan foto orang-orang 'tidur berjamaah' di siang hari. Baik mereka yang pekerja kantoran maupun pekerja sektor nonformal.

Memang itu jam istirahat kerja. Sejatinya tak masalah bila mereka sejenak terlelap. Namun, pemandangan seperti itu jarang terjadi di luar bulan Ramadan di mana orang lebih banyak memanfaatkan waktu istirahat untuk mengobrol di warung.

Foto di media itu seperti ingin mengirimkan pesan. Bahwa, tidak sedikit orang yang karena berpuasa seolah menjadi kurang bersemangat. Seolah semangat kerjanya menurun.

Padahal, dari hasil penelusuran di mesin pencari Google, tidak ada penelitian yang secara spesifik menyebutkan, puasa di bulan Ramadan berdampak pada penurunan produktivitas kerja.

Malah, ada cukup banyak tautan berita yang menyebut puasa justru meningkatkan produktivitas kerja. Sebab, kita bisa lebih fokus bekerja. Semisal tidak diganggu aktivitas nyemil saat bekerja seperti saat di luar Ramadan. 

Pentingnya menjaga nutrisi selama berpuasa, madu dan kurma jadi pilihan

Dan memang, berpuasa tidak seharusnya menjadi penghalang untuk produktif bekerja. Tapi, agar tetap produktif kerja, stamina tubuh juga harus dijaga. Agar tidak sakit yang tentu berdampak pada penurunan produktivitas kerja.

Sejak menekuni profesi freelance writer empat tahun lalu, saya sadar butuh stamina prima untuk bisa menuntaskan pekerjaan menulis yang kadang datang berbarengan. Malah, terkadang harus lembur hingga tengah malam demi menyelesaikan pekerjaan.

Dulu, kebiasaan itu membuat saya mudah sakit. Cukup sering saya terserang anemia, radang tenggorokan, bahkan thypus. Selain karena 'jam makan' yang tidak beraturan, juga karena sering mengonsumsi makanan berminyak, pedas.

Memasuki bulan Ramadan, aktivitas saya bertambah. Tidak hanya menuntaskan pekerjaan menulis, saya ketambahan tanggung jawab sebagai takmir masjid di perumahan yang saya tinggali.

Aktivitas seperti mengkoordinir pengadaan takjil hingga membuat jadwal imam sholat tarawih selama sebulan, tadaruzan, dan aktivitas lainnya, tentu membutuhkan stamina prima.

Kabar bagusnya, ada banyak cara yang bisa dilakukan agar stamina tetap bugar selama berpuasa. Seperti minum air putih yang cukup untuk menghindari dehidrasi, mengonsumsi sayuran, dan juga berolahraga ringan. Cara mudah itu sudah saya lakukan dan telah terbukti hasilnya.

Saya juga rutin mengonsumsi madu. Bukan rahasia bila madu memiliki banyak manfaat untuk kesehatan. Di antaranya, madu merupakan sumber nutrisi yang bisa meningkatkan stamina.

Selama Ramadan, saya juga rutin mengonsumi kurma. Selain karena disunnahkan, saya termasuk penggemar kurma. Saya terbiasa mengonsumsinya sebagai hidangan awal berbuka ataupun penutup sahur. Pun, di malam hari, usai sholat tarawih, mengonsumsi dua atau tiga biji kurma juga nikmat.

Kurma memang salah satu buah yang identik dengan Ramadan ini memang diyakini memiliki khasiat bagus bagi tubuh.

Dikutip dari Antara, Guru Besar bidang Keamanan Pangan dan Gizi IPB, Ahmad Sulaeman mengatakan, kurma mengandung gizi yang cukup lengkap sebagai sumber energi dan karbohidrat. Kurma juga memiliki kandungan sekitar 270 kilo kalori, protein 1,8 gram dan lemak yang cukup rendah. Sedangkan kandungan serat mencapai 6,7 gram serta karbohidrat 75 persen.

Mengenal Kojima dan 3 Kebaikannya

Dulu, untuk bisa mendapatkan manfaat dari madu dan kurma, saya harus menyediakannya satu-satu. Maksudnya, selain membeli madu, juga membeli kurma.

Ternyata, ada produk yang menggabungkan madu dan kurma. Bahkan, plus jinten hitam atau yang juga kenal dengan habbatussauda. Adalah "KOJIMA" yang mengandung tiga kandungan zat tersebut. Sesuai namanya, Kojima merupakan Madu dengan 3 kebaikan yaitu "Madu dengan 3 kebaikan yaitu korma, jinten (habbatussauda), dan madu".

Bagaimana rasanya bila korma, jinten hitam, dan madu digabung dalam satu produk?

Awal saya 'berkenalan' dengan Kojima ketika berbelanja di minimarket dekat rumah beberapa bulan lalu. Ketika membayar belanjaan, saya penasaran dengan produk berbungkus hitam dengan motif madu dan bunga bertuliskan tulisan putih Kojima.

Penasaran, saya lantas bertanya kepada kasir. Dijawab madu. Karena suka madu dan penasaran rasanya, saya lantas mengambil tiga.

Malam hari, di sela aktivitas menulis, saya mencoba Kojima. Rasa Kojima selain manis, ada asamnya, juga segar. Selain rasanya yang enak dan segar, Kojima juga dapat menjaga daya tahan tubuh.

Faktanya, selain kerja jadi bersemangat, keesokan harinya setelah terbangun dari tidur, saya merasakan badan jadi segar. Sejak itu, saya cukup rutin mengonsumsi Kojima. Utamanya ketika sedang kerja lembur. Termasuk saat bulan puasa ini.

Saya lantas penasaran ingin tahu lebih lanjut tentang Kojima. Dari hasil penelusuran, saya mendapati beberapa tautan berita.

Salah satunya di investor.id yang memaparkan hasil penelitian yang dilakukan Fakultas Kedokteran Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FKKMK) Universitas Gadjah Mada perihal Korma, Jinten hitam, dan Madu.

Dikutip dari investor.id, penelitian tersebut mengungkapkan kandungan korma, habbatussauda (jinten hitam), dan madu dalam Kojima terbukti sebagai phytonutrient (penambah nutrisi alami) yang efektif meningkatkan daya tahan tubuh atau disebut sebagai immunostimulant, dan sangat berguna dalam keadaan khusus seperti puasa, ibadah haji/umroh dan masa pemulihan dari sakit.

Saya tertarik dengan penjelasan Sport Nutritionist & Disease Prevention Deltomed Laboratories Emilia Achmadi MS RDN yang memaparkan bahwa konsumsi korma, jinten hitam dan madu sangat dianjurkan karena terbukti dapat membantu memperkuat sistem imun tubuh.

Menurutnya, korma atau phoenix dactylifera mengandung sumber nutrisi penting seperti Vitamin C, B1, B2, A, Niasin, Kalsium, Magnesium dan Zinc. Jintan hitam atau nigella sativa dikenal dengan julukannya 'penyembuh segala penyakit'. Sementara madu atau mel depuratum merupakan sumber gizi yang bermanfaat meningkatkan imunitas dan mempercepat proses pemulihan.

"Kombinasi korma, habbatussauda (jinten hitam) dan madu ini bekerja secara alami dalam tubuh dan efektif meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan menambah nutrisi secara alami," papar dia dikutip dari investor.id.

Mengomsumsi Kojima menjadi salah satu ikhtiar saya untuk menjaga stamina selama berpuasa. Setiap kita tentu ingin meningkatkan kualitas ibadah di bulan Ramadan. Selain ibadah, kita juga ingin tetap 'on fire' bekerja dan bekerja meski sedang berpuasa.

Untuk mencapai harapan tersebut di bulan Ramadan, diperlukan stamina yang bugar. Tiga kebaikan dari Kojima bisa membantu kita untuk tetap fit dan sehat sehingga bisa khusyu beribadah dan produktif bekerja. Salam.

Referensi:
investor.id
cnnindonesia.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Segar Selengkapnya
Lihat Segar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun