Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Pelajaran "Move On" yang Sempurna dari Jesse Lingard

10 April 2021   07:45 Diperbarui: 10 April 2021   07:48 329
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika dirimu diremehkan orang lain dan engkau ingin membalasnya, 'balas dendam' terbaik adalah menjadikan dirimu lebih baik.

Begitu pula move on. Cara terbaik untuk bisa beranjak dari situasi kelam di masa lalu adalah dengan membangun identitas baru dan meraih sukses di kehidupan yang baru.

Move on terbaik itulah yang dilakukan Jesse Lingard. Sejak berpisah dari 'mantannya', Manchester United, dia sukses membangun kembali identitasnya bersama 'sang kekasih baru', West Ham United.

Ya, sejak dipinjamkan ke klub London itu pada 29 Januari 2021 silam, Lingard tampil mengesankan. Dalam 8 pertandingan, dia sudah mencetak 6 gol.

Usai setengah musim menjadi penghangat bangku cadangan MU, Lingard yang bermain sebagai gelandang serang, benar-benar menikmati kehidupan barunya di West Ham.

West Ham memang tidak setenar dan semegah Manchester United, tapi di sana, Lingard menemukan apa yang dia cari selama ini. Yakni, kesempatan bermain setiap pekan.

Kesempatan itu yang tidak didapatnya di Manchester. Hingga, orang lantas menganggapnya sudah habis. Di West Ham, pemain berusia 28 tahun ini membuktikan, dirinya masih punya 'sesuatu'.

Pada 3 Februari lalu, di laga debutnya bersama The Hammers, Lingard tampil pede. Dia langsung mencetak 2 gol dan membawa West Ham mengalahkan Aston Villa 3-1.

Sejak itu, pekan demi pekan, penampilan Lingard selalu menggoda. Dia kembali mendapatkan spot light pemberitaan media Inggris.

Bahkan, akhir pekan lalu, Lingard jadi headline di banyak media Inggris. Itu setelah dia berperan besar dalam kemenangan 3-2 West Ham United atas tuan rumah Wolverhampton Wanderers (4/4).

Dia mencetak gol pertama dengan cara 'tidak biasa'. Lalu, menginisiasi terjadinya gol kedua. Lantas, memberi assist untuk gol ketiga West Ham usai berlari sendirian melewati kepungan bek-bek Wolverhampton.

Komentator yang mengomentari laga itu bahkan menyebut Lingard tampil bak Lionel Messi.

"Jesse Lingard is being like Lionel Messi in the first half".

Lingard tampil seperti Messi?

Ya, menurut saya, pujian itu sama sekali tidak berlebihan. Lingard memang bermain seperti superstar asal Argentina itu. 

Bila sampean (kalian) belum sempat melihat cuplikan pertandingan tersebut, silahkan melihatnya. Kalian tidak akan menyesal. Kalian akan tahu bahwa komentator tersebut memang tidak sedang mengigau ketika menyebut Lingard seperti Messi.

Bayangkan, di menit ke-6, Lingard berlari membawa bola dari area lapangan permainannya sendiri. Meski dibayangi oleh lima pemain Wolverhampton, Lingard terus melaju.

Bola serasa lengket di kakinya. Lantas, diakhiri sepakan diagonal ke pojok kiri gawang Wolverhampton yang mengecoh kiper berpengalaman, Rui Patricio.

Untuk proses gol kedua, bila Anda penikmat sejati Premier League, Anda pasti langsung teringat dengan Dimitar Berbatov, mantan penyerang Manchester United.

Lingard melakukan gerakan turn over seperti Berbatov. Ketika bola hendak keluar lapangan, dia berputar, lantas mencungkil bola melewati pemain Wolverhampton. Lalu, memberi assist.

Gol ketiga juga keren. Lingard berlari sendirian dikawal lima hingga enam pemain Wolverhampton. Sulit sekali pemain-pemain Wolvehampton mencuri bola darinya.

Lantas, dia menyodorkan bola kepada yang dengan sekali tendang langsung berujung gol. Sungguh, itu single performance yang luar biasa dari seorang pemain.

Belajar bola di Manchester, Tapi sering di "PHP"

Sebenarnya, bermain sebagai pemain pinjaman di klub lain, bukan pengalaman pertama bagi Lingard. West Ham klub kelima. Tapi, jadi klub pertama Premier League yang  yang pernah meminjam jasanya.

Sebelumnya, Lingard pernah dipinjamkan ke Leicester City di musim 2012/13. Kala itu, Leicester masih main di Divisi Championship.

Semusim kemudian, dia malam merasakan dipinjamkan ke dua klub, ke Birmingham City dan Brighton & Hove Albion. Lalu, di musim 2014/15, sempat dipinjamkan ke Derby County.

Fakta itu membuktikan, meski belajar bola di akademi MU di usia 7 tahun dan ikut menjadi bagian tim yang memenangi FA Youth Cup 2010-11 serta mendapatkan promosi ke tim senior di musim 2011/12, tetapi Lingard sulit berkembang di sana.

Malah, Lingard seringkali kurang hoki bahkan di-PHP alias jadi korban harapan palsu.

Seperti di musim pertamanya (2011/12), ketika MU masih dilatih Sir Alex Ferguson. Dia pernah dua kali berpeluang tampil mencatatkan debut.

Lingard yang kala itu berusia 18 tahun, masuk daftar pemain yang akan tampil menghadapi Crysta Palace di perempat final Piala Liga pada 30 November 2011. Juga laga Premier League melawan Newcastle pada 4 Januari 2021. Sayangnya, dia tidak mendapat menit bermain. Namanya terdaftar, tapi hanya menjadi pemain unused.

Lalu, di musim 2013/14, Lingard ikut dibawa MU dalma tur pramusim ke Australia. Dia mencetak dua gol Tim Setan Merah saat menang 5-1 atas A-League All Stars. Itu juga jadi gol pertama MU di bawah pelatih baru, David Moyes. 

Dia juga mencetak gol ke gawang Yokohama Marinos dan Kitchee SC. Lingard jadi top skor MU dengan 4 gol di tur pramusim itu.

Ketika diwawancara wartawan, dia berujar begini: "I believe in myself but I have to start believing in myself more".

Lingard berharap bisa menembus tim utama MU. Yang terjadi, di musim itu, dia malah dipinjamkan ke Birmingham dan Brighton.

Lalu, di musim 2014/15, di bawah kendali pelatih Louis van Gaal, Lingard kembali tampil apik di laga pramusim. Dia akhirnya berkesempatan mencicipi debut untuk MU ketika menjamu Swansea City. Apes, dia cedera di menit ke-24 dan digantikan.

Itu menjadi satu-satunya penampilan Lingard untuk MU di musim itu. Pada 2 Februari 2015, dia dipinjamkan ke klub Championship, Derby County.

Lingard mulai tampil reguler di MU di musim 2015/16 . Main 25 kali di liga dan mencetak 4 gol. Musim terbaiknya terjadi di 2017/18. Dia main 33 kali di Premier League dan membuat 8 gol.

Namun, setelah tampil di Piala Dunia 2018, penampilannya naik turun. Malah, namanya semakin tenggelam. Publik malah lebih mengenalnya sebagai 'content creator' di akun sosial medianya.

Di musim 2019/20 lalu, dia masih bermain 22 kali. Tapi, kita tahu, itu lebih banyak sebagai pemain cadangan.

Balik ke Manchester, Menetap di West Ham, Atau....

Namun, itu semua cerita masa lalu. Kini, Lingard sudah berhasil move on. Pemain kelahiran Desember 1992 ini sukses menata hidupnya yang baru. Di tempat baru baru.

Bersama mantan pelatihnya di MU dulu, David Moyes, Lingard kini berpeluang meloloskan West Ham ke Liga Champions untuk musim 2021/22 mendatang. The Hammers kini ada di peringkat 4 dan liga menyisakan 8 pertandingan.

Penampilan apik Lingard itu membuat media-media di Inggris tertarik untuk mengulik masa depannya. Ada tiga opsi yang dipilihkan media untuk Lingard.

Apakah dia akan kembali ke Manchester begitu masa pinjamannya di West Ham selesai. Ataukah akan menetap di West Ham karena merasa sudah seperti rumahnya.

Ataukah, akan berlabuh ke klub top lainnya yang meminati dirinya. Konon, klub London, Arsenal, tertarik untuk mendatangkan Lingard. Media lantas 'menggoreng' kabar itu dengan menyebut Arsenal ingin membalas MU ketika dulu membajak Robin van Persie.    

Yang jelas, Manchester United dilaporkan telah menetapkan harga jual Jesse Lingard jika West Ham United berniat membeli permanen di musim panas nanti.

Dikutip dari Goal.com, Daily Mirror mengklaim manajemen MU telah memasang harga sebesar 30 juta pounds.

Entah apakah memasang harga tinggi itu hanya strategi MU agar West Ham tidak membelinya. Atau memang, MU berniat menjual Lingard sebagai suntikan dana bagus untuk berbelanja pemain menyambut musim baru nanti.

West Ham dan MU awalnya tidak menyertakan opsi membeli Lingard di dalam kontrak peminjaman yang disepakati. Karenanya, kedua klub bakal duduk satu meja untuk melakukan perundingan.

Bila Anda menjadi Lingard, opsi mana yang akan Anda pilih?

Bila West Ham memang lolos ke Liga Champions, bertahan di klub berlogo palu godam itu seharusnya menjadi opsi bagus. Toh, Lingard sudah merasakan kebahagiaan.

Dia bahagia karena mendapat kepercayaan dari Moyes sebagai pemain inti. Dia juga gembira diberi kebebasan oleh Moyes untuk berkreasi di lapangan.

Dua faktor itulah plus dukungan dari teman-teman barunya di West Ham yang membuat Lingard bisa move on dari masa lalunya. Publik jadi bisa melihat tampilan terbaik Lingard.

Karenanya, bila nanti Lingard terpilih masuk skuad Inggris untuk Piala Eropa 2021, dia wajib berterima kasih kepada Moyes dan West Ham. Sebab, di sanalah dia menemukan ruang untuk move on.

Dari pemain yang sudah 'tidak dianggap', bahkan acapkali dicemooh di media sosial, kini dipuji seperti Messi. Ya, move on lah seperti Lingard! Salam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun