Di babak kedua, Bayern yang tampil menyerang, berkali-kali mengancam gawang PSG. Namun, baru di menit ke-60, Bayern bisa menyamakan skor lewat Thomas Muller usai memaksimalkan assist Joshua Kimmich.
Tapi, delapan menit kemudian, PSG kembali unggul. Mbappe mencetak gol keduanya sekaligus gol kedelapannya di Liga Champions musim ini. PSG pun menang 3-2.
Meski kalah, Bayern sebenarnya tidak tampil buruk. Justru, Bayern mampu mendominasi permainan dan menghasilkan lebih banyak peluang.
Data statistik BBC Sport menunjukkan, Bayern menguasai ball possession hingga 64 persen. Bayern juga menghasilkan 31 kali shots yang 12 di antaranya on target.
Bandingkan dengan PSG yang hanya menghasilkan 6 shots sepanjang laga. Namun, di sepak bola, tim yang menang bukanlah yang mereka menguasai permainan. Tapi, tim yang bisa mencetak lebih banyak gol.
"Dengan banyaknya peluang yang kami miliki, kami seharusnya bisa meraih hasil bagus (menang) meski kemasukan tiga gol," ujar Hansi Flick, pelatih Bayern yang mencicipi kekalahan pertamanya di Liga Champions seperti dikutip dari BBC.
Efek Absennya Lewy dan Performa Apik Keylor Navas
Banyak peluang tapi sedikit yang jadi gol. Bayern benar-benar merasakan efek kehilangan Lewandowski. Bayangkan, peluang sebanyak itu hanya bisa menjadi 2 gol.
Andai ada Lewy, Bayern sangat mungkin bisa mencetak lebih banyak gol. Namun, kalau semesta tidak mendukung, Bayern bisa apa.
Toh, bukan hanya faktor absennya Lewy, ketidakmampuan Bayern menang juga dikarenakan penampilan hebat kiper PSG, Keylor Navas.
Andai bukan Navas yang menjaga gawang PSG di laga dini hari tadi, entah berapa kali gawang tim asal Paris itu bakal jebol.