Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Drawing Perempat Final Liga Champions, Liverpool Terkenang Final Pilu di Kyiv

20 Maret 2021   07:08 Diperbarui: 20 Maret 2021   13:23 276
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jepitan Sergio Ramos yang berujung cederanya Mo Salah di final Liga Champions 2018. Tahun ini, Salah akan kembali bersua Ramos. Hasil undian perempat final Liga Champions, Jumat (19/3) malam mempertemukan Real Madrid vs Liverpool/Foto: https://talksport.com/


Dalam sepak bola, menang atau kalah itu urusan biasa. Seperti bahagia dan duka yang kadang datang silih berganti dalam hidup.

Namun, kekalahan terkadang tidak sesederhana tulisannya. Ada kekalahan yang sulit diterima. Butuh waktu lama untuk bisa move on dari kekalahan memilukan tersebut. Penyerang Liverpool, Mohamed Salah pernah merasakannya.

Dia tidak akan pernah lupa kejadian di Kota Kyiv, Ukraina pada 26 Mei 2018 silam. Kala itu, Liverpool menghadapi Real Madrid di final Liga Champions. Itu final pertama Salah.

Di Kyiv, Liverpool  mengawali pertandingan dengan apik. Mereka menyerang dan menciptakan beberapa peluang. Trio Salah, Roberto Firmino, dan Sadio Mane dengan kecepatan mereka, membuat lini pertahanan Madrid kewalahan.

Di menit ke-31, petaka menimpa Salah. Dalam perebutan bola, tangan Salah dijepit kapten Madrid, Sergio Ramos, hingga dirinya terjatuh.

Jepitan ala Ramos itu berakibat fatal. Salah cedera. Sembari terisak, dia keluar lapangan. Tidak bisa melanjutkan pertandingan yang diimpikannya. Yang terjadi kemudian, Liverpool takluk 1-3.

Andai Salah tidak cedera, bukan tidak mungkin hasil akhir di Kyiv itu akan beda cerita. Sebab, ketika Salah keluar, Liverpool sebenarnya sedang menikmati pertandingan.

Berselang tiga tahun dari kejadian memilukan di Kyiv itu, takdir rupanya mempertemukan kembali Salah dan Ramos di lapangan.

Itu setelah hasil undian babak perempat final Liga Champions yang digelar di Kota Nyon, Swiss, Kamis (19/3) tadi malam, mempertemukan kembali Real Madrid melawan Liverpool.

Bedanya, kali ini, pertemuan Madrid vs Liverpool akan digelar dua kali. Tidak sekali seperti di final Kyiv kala itu. Bakal berlaku aturan agregat gol. Juga keuntungan gol away.

Real Madrid akan menjamu Liverpool lebih dulu di perempat final leg pertama pada 7 April. Lantas, sepekan kemudian, giliran Liverpool yang menjamu Real Madrid.

Menyikapi hasil undian tersebut, Liverpool tampak antusias. Pelatih Liverpool menyebut hasil drawing itu "exciting". Meski, Klopp menyebut Madrid lawan yang berat.

"It's exciting, exciting. It's obviously a tough draw but I am fine with it because if you look at all the other teams you think, 'Oh my god' because they are all strong and all have quality, that's clear. I am really looking forward to the games," ujar Klopp dikutip dari liverpoolfc.com.

Bagi Klopp dan Liverpool, ini seperti sebuah "kesempatan kedua". Final di Kyiv bak sebuah unfinished business dengan Madrid yang harus dituntaskan. Meski, panggungnya kini berbeda. Bukan di final.

"It's only just over two years ago that we faced them and it was a tough night for us, so to get the chance to play them again is cool," sambung Klopp.

Pendek kata, Liverpool akan termotivasi bersua kembali dengan Madrid. Namun, siapapun lawannya, The Reds rasanya akan fokus 1000 persen di Liga Champions. Sebab, hanya itu kebanggaan yang bisa mereka kejar di musim ini.

Liverpool babak belur di Liga Inggris. Bukan hanya gagal mempertahankan gelar, mereka malah terancam tidak lolos ke Liga Champions musim depan alias gagal finish di empat besar.

Nah, bila ingin mendapat kepastian kembali tampil di Liga Champions musim depan, satu-satunya cara ya jadi juara Liga Champions musim ini. 

PSG Kembali Bertemu Bayern Munchen, Ulangan Final 2020 Lalu

Tidak hanya Liverpool, Paris Saint Germain (PSG) juga akan mencoba move on dari kekalahan di final Liga Champions tahun lalu. Ya, hasil undian perempat final lainnya mempertemukan PSG dengan Bayern Munchen.

Masih segar dalam ingatan, PSG kalah 0-1 dari Bayern di final Liga Champions pada 23 Agustus 2020 lalu. Itu final paling sepi dalam sejarah Liga Champions karena digelar tanpa penonton dan tanpa gebyar selayaknya final.

PSG langsung mengumumkan hasil drawing perempat final tersebut di akun Instagram mereka. "Le Paris Saint-Germain affrontera le FC Bayern Munich en quart de finale de la Champions League".

"Bertemu Bayern? Ini akan menjadi pertandingan yang hebat. Un grand match a jouer," ujar kapten PSG, Marquinhos.

Menariknya, kubu Bayern juga memposting hasil undian perempat final itu di akun Instagram mereka. Ada ilustrasi pemain senior mereka, Thomas Muller nampak berjalan di jalan dengan penanda PSG bertuliskan 'to Paris". Serta tulisan, "Oh yes, here we go again".

Plus, menampilkan cuplikan video gol semata wayang Kingsley Coman yang mengalahkan PSG di final dengan embel-embel tulisan "throwback to the last time we face PSG!".

Tentu saja, pertemuan PSG melawan Bayern nanti akan berbeda dari final lalu. Bukan hanya karena digelar dua leg. Tetapi PSG kini dilatih orang Argentina bernama Mauricio Pochettino. Akan menarik melihat Pochettino beradu strategi dengan Hasn Dieter Flick.

Final Bakal Digelar di Istanbul pada 29 Mei

Selain laga Real Madrid vs Liverpool dan Bayern vs PSG, dua hasil undian perempat final lainnya mempertemukan Manchester City dengan Borussia Dortmund dan Chelsea bertemu FC Porto.

Real Madrid vs Liverpool akan menjadi pembuka laga perempat final pada 7 April. Juga Manchester City vs Borusiaan Dortmund. Sehari kemudian. Bayern Munchen akan menghadapi Paris Saint-Germain, dan Porto menjamu Chelsea.

Menariknya, meski tanggal main sudah ditentukan, tetapi tidak dengan tempat pertandingannya. Belum ada kepastian apakah perempat final dua leg itu akan digelar di kandang masing-masing tim kontestan. Ataukah, malah 'terusir' di tempat lain seperti laga babak 16 besar lalu.

Pasalnya, situasi di pandemi Covid-19 di Eropa masih dalam tahap mencemaskan. Beberapa negara di Benua Biru itu masih memberlakukan aturan ketat sebagai upaya menanggulangi pandemi.

Tapi yang jelas, final akan digelar di Istanbul Turki pada 29 Mei 2021 mendatang. Sangat mungkin akan kembali menjadi "final yang sepi".

Perihal isu itu, Jurgen Klopp pun menyebut, timnya siap bermain di manapun. Di Bernabeu, atau di Anfield.

Termasuk bila kemungkinan harus memainkan laga kandang di Budapest, Hungaria, seperti di babak 16 besar. Toh, dengan stadion kini tanpa penonton, bermain di manapun sepertinya tidak akan berdampak besar bagi penampilan tim.

Nah, dari delapan tim yang akan main di perempat final, siapa empat tim yang sampean (Anda) favoritkan lolos ke semifinal. Untuk saat ini, saya hanya bisa berucap "Ah, April cepatlah datang". Salam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun