Toh, di sepak bola, ada harga ada kualitas. Pemain mahal umumnya sepadan dengan kualitasnya. Meski, ada juga pemain berharga mahal yang ternyata kualitasnya seperti "barang kw".
Hanya itu belanja City menyambut musim 2020/21 plus pemain sayap kurang terkenal, Ferran Torres. Guardiola tidak merasa perlu menambah pemain top di lini depan. Meski, Sergio Aguero (32 tahun) mulai gampang cedera. Sementara Gabriel Jesus (23 tahun) masih sering 'masuk angin' alias penampilannya tidak konsisten.
Guardiola bukannya pelit belanja pemain. Justru, dia belanja pemain berdasarkan prinsip "problem solving". Mengatasi masalah. Pemain yang dibeli memang sesuai kebutuhan. Mereka diharapkan bisa menjadi solusi dari kekurangan City di musim sebelumnya.
Manchester City sempat terseok di awal musim 2020/21
Toh, di sepak bola, tidak berlaku mantra sim salambim. Tidak ada cerita, masalah selesai dalam sekejap. Namun, semua butuh proses. Guardiola pun mengalami itu.
Di pekan-pekan awal Liga Inggris musim 2020/21, meski sudah membenahi lini pertahanan, penampilan City masih labil. Mereka menang, kalah, imbang di tiga laga pertama.
City bahkan pernah kalah memalukan, 2-5 di kandang sendiri dari Leicester City pada pekan ke-2, 27 September 2020 lalu. Mereka juga kalah dua gol dari Tottenham Hotspur (22/11).
Dari 12 laga awal, Manchester Biru meraih lima kemenangan, lima hasil imbang, dan dua kali kalah. Itu jelas bukan start hebat tim calon juara. Lha wong City sudah kehilangan 16 poin. Hanya meraih 20 poin dari kemungkinan 36 poin.
Situasi bertambah pelik bagi Guardiola. Sebab, timnya bukan hanya melakoni masa transisi di pertahanan seiring hadirnya pemain baru. Lini serang timnya juga sempat bermasalah. Mereka sulit mencetak gol. Ditambah dengan cederanya Aguero.
Usai kekalahan dari Tottenham, Micah Richards, mantan pemain City yang kini jadi pundit  Sky Sports, menyebut Guardiola punya masalah dobel yang harus segera diberesi. Micah menyebut Guardiola tidak punya pemain yang ditakuti lawan imbas kebijakan transfer yang biasa saja.
"It is just that fear factor as well. They are top players but they are missing that cutting edge," ujar Micah