Bicara Manchester City, tim asuhan Pep Guardiola inilah yang mengambil untung dari keriuhan duel Liverpool-Manchester United.
Beberapa jam setelah laga tanpa gol di Anfield, Manchester City menang besar, 4-0 atas Crystal Palace, Senin (18/1) dini hari tadi.
Kemenangan itu membuat City kini ada di peringkat kedua dengan 35 poin. Menariknya, City baru memainkan 17 pertandingan. Mereka masih punya 'tabungan' satu pertandingan.
Nah, andai Manchester City bisa memaksimalkan satu pertandingan tersebut, bisa dipastikan City akan mengambil alih posisi puncak klasemen dari MU. City akan mengoleksi 38 poin.
Tetapi memang, Manchester City yang sempat terseok-seok di awal musim, kini mulai berlari kencang. City kini selalu menang di 8 laga terakhir. Empat diantaranya di Premier League.
Karenanya, tidak mengherankan bila Manchester City yang di akhir tahun masih berada di luar empat besar, kini tahu-tahu sudah berada di atas.
MU dan Liverpool yang sibuk ribut, ternyata Manchester City yang mengambil keuntungan. Bahkan, bukan tidak mungkin, bila City bisa memimpin klasemen, mereka akan betah berlama-lama di pucuk.
Pasalnya, dalam beberapa tahun terakhir, City sudah teruji memimpin klasemen. City-nya Guardiola lebih berpengalaman dibanding MU-nya Ole dalam hal bertahan di puncak klasemen Â
Apakah Liverpool sudah out dari perburuan gelar?
Ah, sang juara bertahan masih punya banyak PR. Lini belakang mereka masih tambal sulam. Di laga melawan MU, pelatih Jurgen kembali memasan kapten tim, Jordan Henderson sebagai bek tengah, mendampingi Fabinho.
Dua bek tengah dipasang sebagai bek menyusul cederanya Virgil van Dijk, Joe Gomez, dan Joel Matip. Klopp juga belum percaya pada bek muda Rhys Williams dan Nathaniel Philips.