Selama seharian kemarin, media sosial diwarnai postingan pemanasan duel besar di Liga Inggris, Liverpool vs Manchester UnitedTidak sulit menemukan perang komentar antar pendukung kedua tim di laman-laman komentar akun media sosial yang mengabarkan soal laga besar itu. Prediksi skor juga bermunculan.
Pendek kata, duel Liverpool-Manchester United di pekan ke-18 Premier League tersebut memang memicu 'keributan' di media sosial. Dan itu tidak mengherankan.
Pasalnya, laga ini bukan hanya tentang dua tim dengan fans terbesar di Inggris. Termasuk di Indonesia. Lebih dari itu, laga itu juga menjadi penentu posisi di puncak klasemen.
Andai menang, Liverpool yang pada 13 Januari lalu 'dikudeta' oleh Manchester United (selanjutnya ditulis MU), bakal kembali ke puncak klasemen. Sementara MU hanya perlu memastikan tidak kalah bila ingin tetap di pucuk lebih lama.
Yang terjadi, laga di Anfield yang berlangsung mulai pukul 23.30 WIB itu berakhir tanpa gol. 0-0. Tidak ada gol tercipta meski kedua tim memainkan hampir semua penyerang terbaiknya.
Siapa diuntungkan dari hasil ini?
Mungkin ada yang menyebut Manchester United diuntungkan dengan hasil ini. Sebab, tambahan satu poin itu berarti membuat MU tetap memimpin klasemen. MU tetap menjaga jarak 3 poin dengan Liverpool.
Namun, bagi mereka yang menyaksikan pertandingan ini, sepertinya bakal beranggapan sebaliknya. Mereka bakal menganggap MU merugi dan Liverpool-lah yang beruntung. Kok bisa?
Ya, meski tidak menang di Anfield, tetapi hasil imbang itu sejatinya masih bagus bagi Liverpool. Pasalnya, MU justru lebih punya peluang emas untuk menang di laga ini.
Memang, secara penguasaan bola menurut data statistik BBC Sports, Liverpool lebih unggul, 66 persen berbanding 44 persen. Liverpool juga lebih banyak menciptakan peluang, 17 berbanding 8 milik MU.
Namun, untuk urusan peluang yang benar-benar membahayakan gawang (shots on target), MU lebih unggul dengan 4 peluang berbanding 3 yang diciptakan Liverpool.