Sebuah pertandingan yang ketat. Saling serang. Aston Villa musim ini memang tampil bagus. Mereka pernah mempermalukan Liverpool dan Arsenal. MU butuh 40 menit untuk mendapatkan gol pertama.
Umpan sodoran dari Aaron Wan-Bissaka yang melesat di sisi kanan pertahanan Villa, disambar Anthony Martial lewat diving header alias menyundul bla sembari menjatuhkan badan. MU pun menutup babak pertama dengan keunggulan satu gol.
Di menit ke-58, Villa menyamakan skor 1-1. Bertrand Traore berhasil meneruskan umpan Jack Grealish. Hanya berselang tiga menit, MU kembali unggul. Wasit Michael Oliver memberi MU penalti karena menilai Paul Pogba dilanggar bek Villa di kotak penalti.
Bruno Fernandes maju. Kali ini, pemain MU paling ganas ini tidak melakukan gerakan angkat satu kaki yang menjadi ciri khasnya sebelum menendang. Bruno menendang keras bola ke pojok kanan gawang.
Kiper Villa, Emiliano Martinez sudah tepat membaca arah bola. Namun, bola meluncur lebih deras ke gawangnya. MU pun unggul 2-1 dan itu menjadi skor akhir laga itu.
Penalti untuk MU itu digugat. Penalti itu dianggap abu-abu. Dalam wawancara seusai laga, Pelatih Villa, Dean Smith terang-terangan menyebut timnya kalah karena penalti yang meragukan. Dia bahkan menuding Pogba sengaja "tersandung" di kotak penalti Villa untuk mendapatkan penalti.
"Saya sempat berpikir itu penalti, tapi saya melihatnya setelah pertandingan dan melihat dia (Pogba) tersandung sendiri. Saya tidak berpikir itu penalti," ujar Dean Sith dikutip dari BBC Sport.
Apapun kontroversi yang terjadi, MU memang layak menang di pertandingan yang menarik ditonton ini. MU menciptakan 19 peluang (shots), 9 di antaranya mengarah ke gawang (shos on target) berbanding 15 (5) milik Villa. Andai kiper Villa tak tampil oke, MU bisa saja menang dengan skor lebih besar.
Tapi yang jelas, ini kemenangan penting. Sebab, raihan tiga poin di pertandingan ini membuat MU kini berbagi puncak klasemen dengan Liverpool, sang juara bertahan. Dua tim yang menjadi rival berat ini sama-sama mengumpulkan 33 poin dari 16 pertandingan.
Namun, Liverpool masih ada di peringkat pertama. Sebab, Premier League Inggris mengedepankan selisih gol bila ada tim yang memiliki poin sama. Dalam hal ini, selisih gol Liverpool (surplus 17) lebih bagus dari MU (surplus 9).
Tapi yang jelas, ini menarik. Ini kejadian langka. Ketika dua tim yang oleh pendukungnya dianggap sebagai King of England, kini bersaing memburu gelar Liga Inggris. Butuh beberapa tahun ke belakang untuk mendapati fakta seperti itu.