Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Liverpool yang Sering"Hilang Akal" Kala Melawan Tim Papan Bawah

28 Desember 2020   08:13 Diperbarui: 28 Desember 2020   08:28 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Hanya punya dua shots on target dengan ball possesion seperti itu? Itu jelas tidak cukup bagus (untuk menenangi pertandingan)," ujar Redknapp dikutip skysports.com.

Tidak sekali ini, Liverpool seolah tampil kebingungan ketika menghadapi tim penghuni zona degradasi. Pada 13 Desember lalu, Liverpool juga hanya bermain 1-1 dengan Fulham. Bahkan, kala itu, Liverpool harus 'dibantu' penalti Mo Salah di 10 menit akhir demi bisa menyamakan skor.

Dua laga melawan WBA dan Fulham itu menyisakan pekerjaan rumah bagi Jurgen Klopp dan Liverpool. Mereka harus menemukan alasan mengapa mereka tampil buruk ketika bersua tim penghuni degradasi. Apakah karena permainan lawan yang bertahan total demi mendapat poin. Ataukah ada kesan over optimistis bakal menang.

Bila Liverpool ingin kembali juara Liga Inggris, hasil-hasil di luar dugaan seperti saat melawan Fulham dan WBA atau juga ketika dihajar Aston Villa 2-7, tidak boleh terulang.

Liverpool harus mengingat salah satu alasan yang membuat mereka juara Liga Inggris di musim lalu. Alasan itu yakni, Liverpool bisa menang di pertandingan yang seharusnya mereka menangkan. Bahkan mampu mengubah hasil yang sepertinya imbang menjadi menang lewat gol di menit-menit akhir.

Itu yang kurang dimiliki Liverpool hingga 15 pertandingan di musim 2020/21 ini. Namun, masih ada waktu untuk instropeksi dan berubah. Masih ada 23 pertandingan yang akan dijalani.
 
Meski, bila mengingat badai cedera pemain inti, utamanya di lini belakang (Virgil van Dijk dan Joe Gomez) sehingga Fabinho dipaksa jadi bek, serta cedera panjang Thiago Alcantara dan Diogo Jota plus beberapa pemain bergantian terpapar Covid-19, pencapaian Liverpool bisa memimpin klasemen hingga pekan ke-15, sudah luar biasa.

Liverpool masih bisa survive di papan atas karena memiliki skuad yang dalam. Namun, bila ingin kembali juara, Liverpool harus tampil istimewa. Tidak bisa tampil angin-anginan.

Kabar bagusnya, Thiago sudah kembali berlatih dan diprediksi akan tampil saat Liverpool menghadapi Newcaste United pada 31 Desember nanti. Liverpool memang butuh pemain seperti Thiago. Bila pemain tengah yang didaulat sebagai top 3 gelandang terbaik Eropa di tahun 2020 ini bisa bermain, Liverpool sepertinya tidak akan lagi miskin kreativitas.  Salam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun