Di awal babak kedua, Pelatih Chelsea, Frank Lampard yang tampak frustrasi dengan penampilan timnya di babak pertama, menarik keluar Timo Werner dan Matei Kovacic. Callum Hudson-Odoi dan Jorginho masuk.
Namun, justru Arsenal yang kembali menambah gol di menit ke-56. Kali ini lewat Bukayo Saka yang sepakannya yang mungkin dikira umpan crossing oleh Mendy, ternyata melaju ke gawang. Menghantam tiang dan masuk. Arsenal unggul 3-0.
Chelsea baru bisa mencetak gol di menit ke-85 lewat Tammy Abraham. Gol ini sempat ditinjau lewat VAR. Namun, wasit mengesahkan gol yang dicetak dengan pantulan dada Tamy tersebut.
Tepat di menit ke-90, giliran Chelsea yang mendapat penalti. Namun, sepakan Jorginho ke arah kiri gawang, bisa dibaca kiper Arsenal, Bernd Leno. Jorginho yang dulu dikenal sebagai spesialias penalti dengan 'jurus' mengangkat kaki sebelum menendang, rupanya mulai terbaca oleh kiper lawan.
Tentu saja, kemenangan itu disambut suka cita oleh pelatih, pemain, dan segenap fans Arsenal. Mereka memang sudah menunggu lama kemenangan di Premier Leage setelah "lupa" caranya menang di tujuh laga terakhir. Setelah dihantam hujan badai, kemenangan atas Chelsea ini seperti pelangi bagi Arsenal.
"Ini sungguh kemenangan yang sangat penting bagi kami. Kami sangat butuh poin (menang) setelah menjalani beberapa pekan yang sulit," ujar Arteta seperti dikutip dari ESPN.
"Sebelumnya, kami sebenarnya tidak tampil terlalu buruk. Tapi, penampilan kami belum cukup untuk memenangi pertandingan. Dan itu memunculkan periode yang sulit bagi kami," sambung Arteta.
Masih Ada di Peringkat 14, Arsenal Berpeluang Bangkit
Meski senang, Arteta tentu tidak ingin melihat anak asuhnya cepat puas. Ada dua alasan yang membuat Arsenal tidak perlu jumawa merayakan kemenangan atas Chelsea.
Alasan pertama, posisi Arsenal masih berada di papan bawah. Kemenangan atas Chelsea hanya membawa mereka naik satu strip ke peringkat 14 dengan 17 poin dari 15 pertandingan.
Meski mulai menjauh dari zona degradasi, tetapi posisi Arsenal masih rawan melorot, tergusur oleh dua tim di bawahnya. Yakni Leeds United (peringkat 15) yang punya 17 poin dan baru memainkan 14 laga. Juga Burnley (peringkat 16) yang memiliki 13 poin tetapi baru memainkan 13 laga.