Bersama Lodeweges, Belanda sempat menang 1-0 atas Polandia di laga UEFA Nations League pada 4 September lalu. Tetapi tiga hari kemudian, Belanda kalah 0-1 dari Italia.
Terbaru, dalam laga uji coba melawan Meksiko di Amsterdam pada Kamis (8/10) lalu, Belanda kalah. Si Bunga Tulip kalah 0-1 di laga yang menjadi debut bagi Frank de Boer.
Memang, itu hanya pertandingan uji coba. Frank De Boer juga masih mencoba memainkan skema 4-3-3 nya dengan pemain-pemain yang ada di tim Belanda sekarang.
Namun, fakta bahwa Belanda kalah ketika tampil dengan skuad terbaiknya, jelas memunculkan tanya. Bahkan mungkin kekhawatiran. Belanda yang selama kualifikasi sulit kalah, kini malah sebaliknya.
Pendukung Belanda juga pastinya melihat jejak karier kepelatihan Frank De Boer yang tidak terlalu istimewa. Meski pernah jadi asisten pelatih di Piala Dunia 2010 dan membawa Ajax Amsterdam juara Liga Belanda 4 kali, tetapi De Boer pernah punya catatan buruk.
Tahun 2016 silam, ketika ditunjuk menjadi pelatih Inter Milan, dia hanya "berumur pendek". Frank De Boer hanya bertahan 85 hari sebelum dipecat setelah serangkaian hasil buruk yang diraih Inter. Masuk pada 9 Agustus, dipecat 1 November.
Lantas, di musim 2016-17, Frank De Boer ditunjuk melatih tim Premier League, Crystal Palace. Dia malah hanya bertahan 10 pekan. Dia dipecat setelah Crystal Palace kala beruntun di empat laga awal dengan tidak mampu mencetak satu gol pun. Itu "rekor" paling buruk sebuah tim di Liga Inggris selama 93 tahun.
De Boer menjadi pelatih dengan masa bakti paling singkat di Premier League. Hanya 450 menit. Oleh Jose Mourinho, Frank De Boer disebutnya sebagai "the worst manager in the history of the Premier League".
Toh, itu masa lalu. Semua orang punya masa lalu, entah bagus atau tidak. Tapi yang jelas, siapapun bisa terjatuh. Siapapun juga punya kesempatan untuk bangkit. Selama bisa memetakan masalah yang jadi penyebab kejatuhan dan memiliki motivasi kuat untuk bangkit, cerita move on itu bukan sekadar bualan.
Siapa tahu, Frank De Boer yang awalnya diremehkan dan dianggap tidak lebih baik dari Ronald Koeman, kelak bisa membawa Belanda berprestasi di Piala Eropa tahun depan.
Tapi yang jelas, Frank de Boer yang kini berusia 50 tahun, harus bisa memberi kegembiraan bagi fan Belanda. Dia harus bisa meyakinkan suporter Belanda bahwa Tim Oranje memang baik-baik saja.