Ajur mumur.Â
Itu istilah bahasa Jawa untuk menggambarkan situasi yang buruk. Bahkan sangat buruk.
Kalau dialihkan ke bahasa Indonesia sama dengan hancur berantakan atau juga babak belur. Atau bahkan sama dengan pepatah sudah jatuh tertimpa tangga, dan ketiban sapi.
Kondisi ajur mumur itulah yang tadi malam dan dini hari tadi dirasakan dua klub pengoleksi gelar terbanyak di Liga Inggris, Manchester United (MU) dan Liverpool di pekan keempat Premier League, Minggu (4/10).
Ya, siapa sangka, Manchester United yang menurunkan 'formasi terbaik' nya, malah dihajar enam gol oleh tamunya, Tottenham Hotspur. MU kalah telak, 1-6 dari Spurs di Old Trafford.
Dua jam kemudian, giliran Liverpool yang juga ajur mumur di kandang Aston Villa. Tampil tanpa beberapa pemain utama karena cedera dan terpapar Covid-19, Liverpool bermain baik "tim amatiran". Siapa sangka, Si Merah dibantai Aston Villa 7-2 di Villa Park.
Ada apa dengan dua tim yang oleh penggemarnya acapkali dijuluki "King of England" ini?
Apakah MU dan Liverpool hanya kebetulan sedang menjalani hari buruk sehingga tampil amburadul, ataukah memang ini klimaks dari penampilan kurang oke di pekan-pekan sebelumnya?
MU sempat unggul cepat, kemudian...
Padahal, ketika satu jam sebelum peluit awal mula (kick off) MU menghadapi Tottenham dimulai dan daftar susunan pemain diumumkan, para pendukung Tim Setan Merah--julukan Manchester United, rasanya optimistis bakal menang.
Pasalnya, pelatih Ole Gunnar Solskjaer menampilkan formasi terbaik 4-2-3-1 dengan daftar starting XI terbaik. Dari kiper David de Gea, duet bek tengah Harry Maguire dan Eric Baily, juga dua full back, Wan-Bissaka dan Luke Shaw.