Padahal, Ole memainkan formasi yang di akhir musim lalu membuat MU sulit dikalahkan. Bahkan, rutin meraih kemenangan. Tapi mengapa, formasi itu kini malah membuat mereka ajur mumur.
Apakah hanya karena mereka bermain 10 pemain?
Menurut BBC, bukan kartu merah Martial itu yang menyebabkan MU ajur mumur. Sebab, sebelum Martial diusir keluar lapangan, MU sejatinya sudah bermain berantakan. Keluarnya Martial hanya semakin memperburuk situasi.
"United were completely outplayed, even before they were reduced to 10 men midway through the first half," begitu tulis bbc.com. Â
Ya, kekalahan itu menjadi penegas bahwa skuad MU sedang tidak baik-baik saja di awal musim ini. Ketika manajemen mereka bersikap "pelit" di bursa transfer dengan hanya melakukan pembelian pemain 'minimalis, dampaknya terlihat.
Solskjaer jadi tidak punya banyak opsi untuk melakukan improvisasi starting XI. Sebab, pemain-pemainnnya ya itu-itu saja. Tidak ada tenaga segar yang benar-benar bisa diharapkan.
Atau malah, Solskjaer memang tidak mampu melakukan improvisasi dengan pemain yang dimilikinya. Ole disebut tak punya rencana. Strateginya disebut itu-itu saja. Nyatanya, alih-alih mencoba pemain baru Donny van de Beek, dia malah lebih sreg dengan pemain-pemain lawas.
Padahal, lawan yang dihadapi adalah Jose Mourinho. Mantan pelatih MU ini terkenal sebagai pelatih yang paling jago untuk urusan 'membaca' strategi lawan. Kalau guyonannya Zlatan Ibrahimovic dulu, Mourinho itu bahkan tahu nomor sepatu pelatih kipernya lawan.
Merujuk pada skor 1-6 itu, kita bisa dengan mudah menyebut bahwa strategi Solkjaer kini sudah terbaca. Formasi terkuatnya di akhir musim lalu, kini tidak bisa lagi diandalkan.
"Hasil ini menyedihkan. Menyakitkan bagi pemain dan bagi saya sebagai pelatih. Saya bertanggung jawab atas kekalahan ini," ujar Ole Solskajer.
Ole Solskjaer juga menyoroti beberapa kesalahan yang dilakukan timnya. Toh, bilapun kalah telak dan baru meraih satu kemenangan di tiga laga pertama, Solskjaer yakin MU akan bisa bangkit.