Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Sakit di Awal Bulan, Pertanda Kita Perlu "Bercermin"

3 Oktober 2020   13:34 Diperbarui: 3 Oktober 2020   13:40 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Awal bulan bisa mengingatkan kita untuk menengok kembali cara kita dalam menjaga kesehatan. Salah satunya dengan mengusahakan agar antara waktu bekerja dan beristirahat lebih seimbang agar badan tidak mudah sakit/Foto: https://www.sehatq.com/

Semisal kita menjadi termotivasi untuk bekerja lebih tertib, tidak membiasakan pekerjaan dikerjakan di akhir waktu. Kita jadi bisa menyeimbangkan antara waktu kerja dan istirahat. Kita juga bisa lebih tertib makan dan mengonsumsi makanan yang benar.

Bercermin Perihal Rasa Syukur

Periode awal bulan juga menjadi momentum untuk "bercermin" tentang kemampuan kita dalam mengelola keuangan. Semisal, apakah kita termasuk orang yang sering merasa khawatir ketika pergantian bulan?

Merasa khawatir karena kondisi keuangan menipis sehingga berharap gaji bulan ini segera ditransfer oleh bagian keuangan perusahaan tempat sampean bekerja.

Bila ceritanya seperti itu, kita sejatinya diingatkan untuk lebih mampu mengelola keuangan. Lebih tepatnya, mengelola pemasukan (gaji) yang kita dapatkan selama sebulan.

Kita bisa menengok kembali. Semisal gaji cepat habis apa hanya karena gaji yang kita terima pas-pasan untuk biaya hidup satu bulan karena mungkin masih banyak angsuran yang harus dipenuhi seperti membayar cicilan motor ataupun membayar uang sewa bulanan hunian.

Ataukah gaji cepat menipis karena gaya hidup yang berprinsip "selalu ada yang baru setiap bulan" alias senang berbelanja barang baru. Bila seperti itu, di sinilah peran awal bulan untuk mengingatkan kita. Bahwa, ada yang salah dalam cara kita mengelola uang.

Pada akhirnya, dari semua hal yang kita bisa bercermin di awal bulan, terpenting adalah memperbanyak rasa syukur.

Mungkin, selama bulan kemarin, kita lebih banyak mengeluh. Dari hal berat sampai hal-hal 'receh". Terlebih dalam situasi pandemi virus dengan segala dampaknya yang belum berakhir.  

Mungkin kita senang membandingkan diri dengan orang lain sehingga selalu merasa bahwa "rumput tetangga lebih hijau". Akibatnya, kita jadi kurang bersyukur. Kita jadi lupa bahwa sejatinya ada banyak hal yang masih bisa disyukuri. Padahal, kita tahunya hanya dari yang kita lihat.

Memang, ada banyak orang yang menganggap makna bahagia dan berhasil itu lewat angka belaka. Semisal gaji dan penghasilan yang menjadi lebih besar. Sehingga, bila gaji dan penghasilan yang didapat dalam satu bulan tetap begitu-begitu saja, seolah tidak ada hal yang patut disyukuri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun