Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Sakit di Awal Bulan, Pertanda Kita Perlu "Bercermin"

3 Oktober 2020   13:34 Diperbarui: 3 Oktober 2020   13:40 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Awal bulan bisa mengingatkan kita untuk menengok kembali cara kita dalam menjaga kesehatan. Salah satunya dengan mengusahakan agar antara waktu bekerja dan beristirahat lebih seimbang agar badan tidak mudah sakit/Foto: https://www.sehatq.com/

Ya, awal bulan bisa mengingatkan kita perihal apa yang salah dalam upaya kita menjaga kesehatan. Seperti yang saya alami di awal Oktober ini. Badan kurang fit karena mungkin terlalu dipaksa menyelesaikan beberapa pekerjaan menulis di akhir bulan.

Perihal bekerja menulis, saya termasuk tipikal orang yang terbiasa melakukannya di akhir waktu. Meminjam istilahnya seorang kawan, "men-deadline-kan diri". Semangatnya biasanya beda bila mengerjakan jelang batas waktu.

Saya tahu, kebiasaan mengerjakan pekerjaan menjelang batas waktu itu kurang bagus. Sebab, pekerjaan jadi menumpuk di akhir waktu. Semuanya antre untuk diselesaikan. Pikiran juga menjadi rentan terpapar stres karena bekerja berpacu dengan waktu.

Bekerja "mendeadline-kan diri" juga kurang bagus bagi kesehatan. Sebab, tidak jarang, atas nama menyelesaikan pekerjaan yang sudah mepet waktunya, mata dan badan dipaksa lembur bekerja menulis hingga dini hari. Kondisi itulah yang membuat badan mudah sakit.  

Padahal, pekerjaan itu sebenarnya bisa dicicil di awal waktu. Maksudnya, jauh sebelum tenggat waktu, pekerjaan tersebut bisa dimulai. Jadi tidak perlu menunggu menjelang akhir waktu.

Tetapi memang, seringkali ketika baru menerima pekerjaan dengan waktu yang sudah ditentukan, seolah ada yang berbisik, "tenang, yang ini masih lama, sekarang mengerjakan yang lain dulu".

Nah, dari apa yang saya alami di awal bulan ini, berarti memang ada yang perlu dievaluasi dalam cara menjalani rutinitas pekerjaan.

Saya bisa "bercermin" tentang pola rutinitas kerja dan juga istirahat. Bahwa, seringkali waktu istirahat terampas oleh pola kerja yang kurang benar. Mungkin juga sampean (Anda) ada yang sama dengan saya.

Bahwa, kita terlalu bersemangat dalam bekerja sehingga tanpa sadar seringkali menomorduakan istirahat. Mungkin saja kita terlalu stress oleh target kerja dan deadline pekerjaan yang datang berbarengan. Atau bahkan cara makan kita yang sembarangan ataupun sering telat makan.

Padahal, cara kita membagi waktu antara bekerja dan beristirahat, sangat menentukan bagi daya tahan tubuh kita. Bila kita tidak benar dalam mengelola waktu kerja dan istirahat, sangat mungkin akan sering sakit.

Nah, dari hasil "bercermin" di awal bulan ini, kita bisa mengubah pola hidup yang keliru di bulan sebelumnya. Harapannya tentu agar menjadi lebih sehat di bulan berikutnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun