Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Kai Havertz, Awalnya Diremehkan, Kini Dianggap "Johan Cruyff" Era Modern

26 September 2020   16:34 Diperbarui: 27 September 2020   09:06 207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kai Havertz, awalnya dianggap pemain mahal yang biasa saja, kini disejajarkan Johan Cruyff/Foto: Eurosport.com

Tiga hari setelah kekalahan dari Liverpool, Havertz akhirnya menemukan panggungnya. Dia membalas semua nyinyiran yang dialamatkan untuknya. Pemain bertinggi badan 1,89 meter ini mencuri perhatian kala Chelsea menang 6-0 atas Barnsley di putaran III Piala Liga/Carabao Cup (23/9).

Havertz yang bermain selama 66 menit, mencetak hat-trick. Itu pertama dalam karier bola profesionalnya, dia mampu membuat tiga gol dalam satu pertandingan.

Tiga gol itu jadi bukti, dia pemain muda yang sangat tenang ketika mendapatkan peluang. Di gol ketiga, Havertz dengan tenang melewati kiper lawan, melewatkan bola di sela kaki kiper, lalu menendang bola dengan santuy.

Havertz layak berterima kasih kepada Frank Lampard. Normalnya, pelatih tdak akan memainkan pemain mahalnya di laga Carabao Cup. Toh, lawan yang dihadapi "hanya" tim dari Divisi Championship (satu level di bawah Premier League).

Namun, Lampard tahu, Havertz perlu 'bersenang-senang' di lapangan. Bahwa mental sang pemain paling mahal Chelsea dalam bursa transfer musim ini, perlu dibesarkan setelah dihajar media di laga debutnya. Dan itulah yang terjadi.

"Ini hanya permulaan baginya. Saya yakin, penampilannya akan terus membaik. Kami hanya perlu menjaganya tetap bugar," ujar Lampard dikutip dari dailystar.co.uk.

Bukan hanya hat-trick, Lampard juga mendapat 'bonus' tontonan kolaborasi apik Havertz dengan penyerang muda Inggris, Tammy Abraham. Semua gol Havertz di laga itu andil dari striker berusia 22 tahun ini.

Dianggap Johan Cruyff di Era Modern

Penampilan apik Havertz itu laksana hujan sehari yang membuat orang melupakan kemarau panjang. Dia yang semula dicaci, lantas dipuji.

Tak tanggung-tanggung, Havertz bahkan disejajarkan dengan salah satu pemain terbaik dalam sejarah sepak bola.

Melansir dari Sky Sports, mantan pelatih RB Leipzig, Ralf Rangnick membandingkan Havertz dengan Johan Cruyff. Dia menyebut hanya soal waktu, publik Inggris akan tahu kualitas Havertz sebenarnya.

"He's the type of modern Johan Cruyff. He can score goals and he can povide assists," ujar Rangnick.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun