Umpan Kimmich untuk gol Gnabry dan Sane itu benar-benar sangat "bergaya Thiago Alcantara". Kita seolah melihat Thiago masih bermain di Bayern tetapi dalam wujud Kimmich.
Untuk gol Gnabry, dia melepas umpan lambung dari tengah yang indah dilihat. Untuk Sane, dia melepas umpan terobosan dari tengah yang membelah pertahanan pemain-pemain Schalke. Sane lepas dan kalem saja menaklukkan kiper Schalke.
Di laga melawan Schalke itu, Gnabry mencetak hat-trick di menit ke-4, 47, dan 59. Lalu, lima gol lainnya dicetak Leon Goretzka di menit ke-19, penalti Robert Lewandowski di menit ke-31, Thomas Muller menit ke-69, Sane, dan remaja Inggris berusia 17 tahun, Jamal Musiala di menit ke-81.
Bayern Diminta "Welas Asih" Pada Lawannya
Menyikapi hasil dengan skor mencolok itu, akun Youtube resmi Bundesliga yang mengunggah cuplikan pertandingan Bayern-Schalke tersebut, langsung banjir komentar. Ada 1000 komentar lebih.
Menariknya, selain memberikan pujian untuk pemain-pemain Bayern, beberapa komentar warganet juga menyampaikan rasa kasihan kepada Schalke yang langsung terbantai di laga pembuka.
Ada pula yang menyebut Bayern bermain tanpa punya belas kasihan. Mereka lapar gol. Tanpa ampun. Karenanya, mereka menyarankan agar pemain-pemain Bayern mulai belajar 'welas asih' dan iba ketika lawan sudah tak berdaya.
Namun, rasanya itu tidak akan terjadi. Bayern tetaplah Bayern, tim yang lapar gol. Lapar menang. Lha wong meski menang delapan gol, Hansi Flick menyebut timnya seharusnya bisa menang dengan lebih banyak gol.
Ya, melansir dari bundesliga.com, dalam sesi jumpa pers seusai laga, Flick menyebut timnya seharusnya bisa mencetak lebih banyak gol di babak pertama.
"We played brilliantly but should have scored two, three, maybe four more goals in the first half," ujar Flick dikutip dari https://www.bundesliga.com/en/bundesliga/news/leroy-sane-im-not-at-100-percent-bayern-munich-8-0-schalke-12896.
Sebenarnya, apa rahasia yang membuat Bayern langsung tampil ganas di laga perdana?