Ya, Susy Susanti yang peraih medali emas Olimpiade saja mengaku sulit untuk memperkirakan siapa juaranya. Apalagi saya yang bisa nya menulis dan memainkan bulutangkis levelnya di kompleks perumahan.
Tapi justru, dengan adanya persaingan ketat simulasi ini, akan bagus bagi persiapan pemain-pemain sebelum tampil di Piala Thomas/Uber 2020 yang akan dimulai pada 3 Oktober hingga 11 Oktober 2020 mendatang.
Tapi perlu diingat, pemain juga jangan terlalu over semangat tampil di simulasi sehingga mengabaikan kondisi. Jangan sampai ada pemain yang mengalami cedera yang tentu saja berdampak buruk bagi persiapan tim Indonesia.
Sebab, meski simulasi penting dan juga ada hadiah Rp 100 juta untuk tim pemenang dan Rp 50 juta untuk tim runner-up, tetapi bagaimanapun, tujuan simulasi ini hanya sebagai ajang pemanasan.
Sebagai pecinta bulutangkis simulasi ini diharapkan bisa membuat pemain-pemain Pelatnas jadi siap secara fisik dan mental untuk tampil di turnamen yang sesungguhnya. Sehingga, kerinduan agar Piala Thomas dan Piala Uber bisa dibawa kembali ke tanah air, bisa menjadi kenyataan. Salam bulutangkis.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H