Faktanya, tidak sekali ini, MU dihentikan Sevilla di kompetisi Eropa. Pendukung MU pastinya belum lupa dengan apa yang terjadi dengan nasib tim mereka di Liga Champions musim 2017/18.
Yang terjadi, setelah bermain 0-0 pada leg I di Spanyol, MU memainkan laga kedua di Old Trafford. Seharusnya MU mudah menang di kandangnya sendiri seperti di babak penyisihan grup.
Kenyataannya, dua gol Sevilla hanya dalam waktu empat menit, membuat MU kalah 1-2 di Old Trafford dan tersingkir.
Siapa menyangka, mimpi buruk di Old Trafford dua tahun lalu itu ternyata berulang di Koln di babak semifinal Europa League. Ya, Sevilla kembali menjadi mimpi buruk bagi tim juara Liga Champions tiga kali ini.
Kekalahan ini membuat MU dipastikan tidak meraih apa-apa (trofi) di musim 2019/20 ini. Sebab, Europa League adalah harapan terakhir mereka untuk meraih piala.
Toh, masih ada yang bisa dibanggakan dari penampilan MU di musim 2019/20 ini. Mereka lolos ke Liga Champions usia finish di peringkat tiga Liga Inggris. Kabar bagus lainnya, Solskjaer sudah menemukan formasi starting XI yang bisa membuat MU menangan.
Kekalahan dari Sevilla dini hari tadi juga bisa menjadi blessing disguise. Maksudnya, minimal manajemen MU jadi tahu, mana saja posisi yang wajib membutuhkan penyegaran alias pemain baru untuk musim depan.
Tersingkirnya MU di semifinal membuat impian banyak pecinta bola yang mengharapkan MU bakal bertemu Inter Milan di final, jadi ambyar.
Dini hari nanti, Inter Milan akan menghadapi tim Ukraina, Shakhtar Donetsk di Dusseldorf di laga semifinal Europa League.
Entah apakah Inter akan bernasib seperti MU, ataukah mereka bisa menciptakan peruntungannya sendiri dengan lolos ke final. Salam.