Justru di menit ke-26, Sevilla melakukan serangan balik cepat yang diakhiri finishing apik Suso. Tak terkawal, Suso yang pernah berkostum Liverpool dan AC Milan ini tidak menyia-nyiakan sodoran umpan dari bek kiri pinjaman asal Real Madrid, Sergio Reguilon. Skor pun berubah 1-1.
Di babak kedua, permainan MU semakin beringas. Ada banyak peluang muncul. Namun, semuanya digagalkan kiper Bounou yang memang tampil apik. Dia menggagalkan tiga peluang beruntun MU hanya dalam empat menit sejak kick off babak kedua.
Di menit ke-46, umpan terobosan jauh Bruno tepat mengarah ke Greenwood yang berada di muka gawang, tetapi bola sepakannya mengenai badan Bounou. Di menit ke-48, sepakan keras Martial ditepis Bounou hanya dengan satu tangan. Semenit kemudian, kiper berusia 29 tahun ini kembali menggagalkan peluang Martial.
Di menit ke-52, MU mendapatkan peluang emas '4 lawan 2' ketika empat penyerang mereka tinggal berhadapan dengan dua bek Sevilla. Itu peluang terbaik MU untuk kembali unggul.
Yang terjadi, Martial yang hanya berhadapan dengan kiper, niatnya mendorong bola ke sisi kiri gawang Sevilla, ternyata bola masih bisa dihalau Bounou dengan kakinya.
Hingga, petaka yang pastinya sulit dipahami pendukung MU, terjadi di menit ke-78. Ketika umpan crossing Jesus Navas diteruskan dengan mudah oleh Luuk de Jong menjadi gol.
Padahal, pemain Belanda berusia 29 tahun itu sejatinya sendirian di depan gawang. Tidak ada pemain Sevilla lainnya. Dan, masih ada tiga pemain MU, yakni Maguire yang mencoba menutup umpan Navas, lalu Lindelof di depan de Jong dan Wan-Bissaka di belakangnya.
Tapi, ketiganya seperti sudah mati langkah. Mereka hanya bisa melihat de Jong menggetarkan gawang mereka.Â
Usai gol itu, Bruno Fernandes nampak beradu mulut dengan Lindelof. Boleh jadi, Bruno mempertanyakan kepada Lindelof mengapa Sevilla bisa dengan mudah mencetak gol. Sementara Lindelof dari gesture nya seperti membela diri.
Namun, apa mau dikata, di 12 menit terakhir, MU gagal untuk menyamakan skor. Upaya Solskjaer memasukkan penyerang berbadan gempal, Odion Ighalo di menit-menit akhir, juga tidak membuahkan hasil. MU pun tersingkir.
Sevilla menjadi mimpi buruk MU di kompetisi Eropa
Ya, MU yang sebenarnya menurunkan tim supernya, ternyata gagal ke melangkah ke final. Bak kisah film super hero Superman yang mendadak kehilangan kekuatan supernya ketika bertemu batu krypton berwarna hijau, begitu pula MU saat bertemu Sevilla.