Ah ya, raihan tim Indonesia di Piala Uber 1996 itu sekaligus mempertahankan gelar. Di tahun 1994, tim putri Indonesia juga juara di rumah sendiri lewat kemenangan 3-2 atas China.
Itu momen langka. Sepanjang sejarah, hanya kala itu, tim putri Indonesia bisa juara beruntun di Piala Uber. Berselang 24 tahun sejak kemenangan di Hongkong 1996, tim putri kita kesulitan 'berbicara' di Piala Uber.
Namun, tahun ini, dengan materi yang cukup kompetitif dan kenyang pengalaman di turnamen BWF World Tour seperti Greysia Polii/Apriani, Gregoria Mariska Tunjung, Siti Fadia Silva/Ribka Sugiarto, Ruselli Hartawan atau Putri KW, tim putri kita punya peluang.
Seperti kata Susy, dalam turnamen beregu, apapun bisa terjadi. Kualitas teknik antar pemain sebenarnya tidak beda jauh. Terpenting pemain siap secara mental dan mau fight di lapangan. Siapa tahu, tim putri kita bisa membuat kejutan di Denmark nanti. Salam bulutangkis. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H