Meski begitu, Susy optismistis tim putri Indonesia bisa lolos. Dia hanya berpesan agar Greysia Polii dan kawan-kawan bisa menjaga fokus dan bermain fight di lapangan.
"Korea memang kuat, tapi saya rasa peluang tetap ada. Melawan Malaysia dan Australia juga tidak boleh lengah, karena di pertandingan beregu, apapun bisa terjadi," ujar Susy.
Turnamen BWF September ditunda, hilang kesempatan melakukan 'pemanasan'
Pengumuman pengundian ini hanya berselang beberapa hari setelah woro-woro BWF perihal pembatalan turnamen BWF World Tour yang sedianya akan digelar pada September mendatang.
Ya, dengan alasan pandemi belum berakhir, empat turnamen yang seharusnya digelar pada September mendatang, yakni Taiwan Open (1-6 September), Korea Open (8-13 September), China Open (15-20 September), dan Japan Open (22-27 September), semuanya ditunda oleh BWF.
Apa korelasi antara pembatalan turnamen BWF di bulan September dan pengundian Piala Thomas dan Piala Uber tersebut, tepatnya pengaruhnya bagi pemain-pemain Indonesia?
Sangat berpengaruh. Sebab, PP PBSI sejatinya ingin menjadikan turnamen di bulan September sebagai ajang pemanasan bagi pemain sebelum tampil di Piala Thomas dan Piala Uber di bulan berikutnya.
Namun, apa mau dikata, BWF punya pertimbangan lain. Bahwa faktor kesehatan pemain, pelatih, ofisial dan semua elemen yang terlibat dalam pertandingan, menjadi pertimbangan paling penting BWF dibandingkan turnamen itu sendiri.
"Keputusan pembatalan turnamen-turnamen ini demi menjaga kesehatan pemain, penonton, volunteers dan anggota asosiasi. Kami sangat kecewa karena harus membatalkan beberapa turnamen, namun keselamatan semua pihak yang terlibat adalah hal yang paling penting saat ini," begitu pernyataan Thomas Lund, Sekretaris Jenderal BWF dalam rilis yang dimuat di situs resmi BWF.
Nah, pertanyaannya, bila tidak ada turnamen pemanasan dan juga kevakuman pertandingan resmi BWF sejak Maret lalu, sudah siapkah pemain-pemain Indonesia tampil di turnamen yang menjadi "Piala Dunianya" bulutangkis ini?
Dalam sejarah bulutangkis, rasanya baru kali ini terjadi, sebelum tampil di Piala Thomas dan Piala Uber, pemain-pemain malah sama sekali tidak merasakan tampil di turnamen resmi level dunia.
Tentu saja, tampil membela negara memperebutkan trofi beregu paling bergengsi di bulutangkis tanpa bermain di turnamen selama lebih dari empat bulan, bukanlah persiapan ideal.