Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Cerita Momen-momen Dramatis di Laga "Final Day" Liga Inggris

27 Juli 2020   07:40 Diperbarui: 27 Juli 2020   07:38 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jatuhnya Anthony Martial yang berujung penalti, menjadi awal drama bagi laga Leicester vs Manchester United (MU) tadi malam. MU akhirnya menang 2-0 dan memastikan lolos ke Liga Champions musim depan/Foto: bbc.com/Getty Images

Yang terjadi, hingga menit ke-33, gawang Watford sudah jebol tiga kali. Arsenal sudah unggul 3-0. Watford sempat mengejar skor lewat penalti Troy Deeney di menit ke-43 dan Danny Welbeck di menit ke-66. Namun, tidak ada gol ketiga dan keempat yang tercipta. Watford pun kalah 2-3. Hasil itu membuat Watford dipaksa berucap selamat tinggal pada Premier League.

Ya, kekalahan itu membuat Watford yang di musim ini menjadi tim pertama yang bisa mengalahkan Liverpool, finish di peringkat ke-19. Musim depan, Watford akan bermain di Divisi Championship. Itu tentu akhir menyedihkan bagi pendukung Watford.

Laga di London itu juga menjadi kisah "kasih tak sampai" bagi penyerang Arsenal, Pierre-Emerick Aubameyang. Upayanya memburu gelar top skor, tak kesampaian.

Ketika mencetak dua gol, Auba sudah mencetak 22 gol. Artinya, dia hanya butuh tambahan satu gol untuk menyamai perolehan gol striker Leicester, Jamie Vardy (23 gol). Striker asal Togo ini sebenarnya dua kali mendapatkan peluang menambah gol, tetapi gagal menjadi gol. Dia pun harus puas menjadi "runner up" top skor Liga Inggris musim ini.

Drama di London Stadium, Aston Villa bertahan di Premier League
Keluarnya Watford dari Premier League alias terdegradasi ke Divisi Championship, juga tidak lepas dari hasil pertandingan di London Stadium. Pesaing terdekat Watford, Aston Villa berhasil mendapatkan satu poin usai bermain 1-1 dengan tuan rumah West Ham United.

Sebelumnya, pemain-pemain Aston Villa memulai laga dengan perasaan dag dig dug. Sebab, laga itu menentukan nasib mereka apakah akan bertahan di Premier League ataukah terdegradasi. Bila kalah, mereka bisa terdegradasi.

Namun, pemain-pemain Aston Villa tahu, mereka lebih 'beruntung' daripada Watford yang harus bertamu ke markas Arsenal. Di atas kertas, sulit membayangkan Watford menang di markas Arsenal.

Yang terjadi, drama di markas West Ham terjadi telat. Enam menit jelang bubaran, Villa mencetak gol lewat sang kapten, Jack Grealish. Gol itu disambut heboh oleh pemain-pemain dan staf pelatih Villa. Mereka merayakannya seolah gol itu membuat mereka juara. Dan memang, bertahan di Premier League, bagi Villa mungkin setara seperti kegembiraan juara.

Namun, keunggulan itu tidak bertahan lama. West Ham menyamakan skor satu menit kemudian lewat Andriy Yarmolenko setelah tendangannya berbelok arah usai membentur pemain Villa.

Toh, hasil imbang 1-1 itu sudah cukup bagi Aston Villa. Mereka bersorak di akhir laga. Salah satu klub Inggris yang pernah meraih gelar European Cup (nama lawas Liga Champions) ini akan tetap bermain di Premier League pada musim 2020/21 nanti.

Pada akhirnya, laga "final day" Liga Inggris tadi malam menghadirkan momen-momen drama haru bagi para pendukung klub Liga Inggris. Ada yang tertawa. Ada yang nelangsa di akhir laga. Tetapi memang, begitulah cerita sepak bola.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun