Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Cerita Momen-momen Dramatis di Laga "Final Day" Liga Inggris

27 Juli 2020   07:40 Diperbarui: 27 Juli 2020   07:38 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tiga menit kemudian, di menit keempat tambahan waktu, Mount kembali membuat Lampard girang. Umpa terukurnya bisa diselesaikan dengan penuh perjuangan oleh Olivier Giroud. Chelsea pun unggul dua gol hanya dalam empat menit.

Skor itu tidak berubah hingga akhir laga. Chelsea menang, berakhir di peringkat 4, dan memastikan lolos ke Liga Champions musim depan. Itu hasil akhir yang membahagiakan bagi Lampard, Chelsea, dan juga pendukungnya.  

Di sisi lain, kemenangan Chelsea itu ternyata 'menolong' klub tetangga, Tottenham Hotspur. Tottenham yang kini dilatih mantan pelatih Chelsea, Jose Mourinho, lolos ke Liga Europa usai finish di peringkat 6 berkat hasil imbang 1-1 di markas Crystal Palace.

Yang dramatis, Tottenham lolos ke Eropa 'hanya' berkat keunggulan selisih gol. Poin Tottenham dan Wolverhampton sama, 59 poin. Namun, mereka punya surplus 14 gol berbanding 11 gol Wolverhampton. 

Itu pencapaian bagus bagi Mourinho merujuk penampilan Tottenham yang labil di Liga Inggris musim ini. Tentu saja, Mou perlu berterima kasih kepada Lampard, mantan pemain kesayangannya.

Drama di St. James Park, "Start Terburuk" Liverpool
Sukses Liverpool menjadi juara Liga Inggris musim ini, salah satunya karena kemampuan mereka dalam mengontrol permainan sejak menit awal. Fokus Jordan Henderson dkk terjaga di periode krusial. Jarang sekali Liverpool kecolongan gol di menit-menit awal.

Namun, cerita berbeda terjadi tadi malam di St James Park, markas Newcastle United. Gawang Liverpool sudah jebol ketika pertandingan belum berjalan satu menit.

Ya, di detik ke-24, gawang Liverpool sudah dijebol Newcastle lewat Dwight Gayle, usai meneruskan umpan dari mantan pemain Liverpool, Jonjo Shelvey. Itu gol tercepat di 10 laga tadi malam. Bahkan mungkin salah satu yang tercepat di musim ini.

Namun, yang terjadi kemudian, Liverpool memperlihatkan kepada Newcastle bahwa mereka memang sang juara. Sundulan parabolik Virgil van Dijk di menit ke-38, menyamakan skor 1-1. Lantas, di babak kedua, dua gol "kembar" karena skemanya nyaris sama dari Divock Origi di menit ke-59 dan Sadio Mane di menit ke-89, membuat Liverpool berbalik unggul 3-1.

Liverpool pun menutup Liga Inggris dengan raihan 99 poin. Itu poin tertinggi Si Merah sepanjang sejarah Premier League. Namun, yang paling dikenang fan Liverpool di musim ini tentu bukan jumlah poinnya. Tapi, gelar juara Liga Inggris yang akhirnya bisa diraih setelah menunggu tiga dekade.

Drama di Emirates Stadium, Arsenal mengirim Watford ke Championship
Dari 10 pertandingan tadi malam, salah satu yang paling seru terjad di Emirates Stadium. Kala Arsenal menjamu tim pejuang degradasi, Watford. The Hornets--julukan Watford mengincar kemenangan di London demi bisa bertahan di Premier League.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun